Uji Kartu Nakhoda Baru

  • Bagikan

Begitu pula dengan ketua-ketua parpol yang ada. Semakin besar kapasitas mesin politik parpol maka akan semakin efektif menjadi kendaraan bagi ketua-ketuanya untuk merealisasikan target-target politik mereka, apakah melalui pilkaka atau pileg nanti.

“Taufan Pawe, Andi Iwan Darwmawan Aras dan Fauzan saya pikir berpotensi menjadi rising star dalam panggung politik Sulsel, mengingat partai yang mereka pimpin punya kapasitas politik yang besar,” ujar Asratillah.

Menurut dia, yang menarik dinamikanya adalah PKS yang sebagian gerbongnya pindah ke Partai Gelora. Menurut dia, fenomena itu membuat PKS mesti mensubtitusi kantong suara yang ke Gelora dengan kantong suara yang lain.

“Tapi mengingat PKS adalah partai kader maka akan tidak kesulitan melakukan itu. Sedangkan Partai Hanura mesti melakukan upaya yang lebih keras, dan membuat program-program politik yang bisa menjadi magnet bagi masyarakat banyak,” terangnya.

Ketiga, yakni manajemen impresi. Ini tergantung parpol terutama ketuanya dalam membangun komunikasi ke dalam dan keluar partai.

Salah satu tantangan ketua parpol yang terpilih pasca pemilu 2019 adalah membangun komunikasi politik yang efektif dengan elit-elit gerbong politik lama, karena bagaimana pun elit-elit lama ini memiliki kekuatan elektoralnya masing-masing.

“Dinamika ini kita bisa lihat di Partai Golkar Sulsel misalnya, mengingat banyaknya faksi politik di sana,” imbuh dia. (Yad-Fah)

  • Bagikan

Exit mobile version