Bupati Irwan juga berpesan ke para petani untuk senantiasa memperbaiki proses budidaya dan jika nantinya mendapat bantuan modal usaha berupa kredit untuk taat dalam proses pembayaran angsuran.
“Saya berharap, 13000 HA lebih lahan tambak di enam kecamatan pesisir ini dapat perhatian, terutama bantuan permodalan dan pendampingan” ungkapnya.
Sementara itu, Dirjen PDSPKP KKP Artati memberikan apresiasi ke petani tambak di Kabupaten Pinrang yang masih melakukan proses budidaya tradisional dengan mempertahankan ekologi.
Kata dia, udang windu merupakan varietas asli Indonesia yang sudah selayaknya menjadi kewajiban bersama untuk dipertahankan agar tidak punah.
“Sektor perikanan termasuk tambak merupakan investasi besar dalam penguatan ekonomi masyarakat” ungkap Artati.
Selain itu, Artati juga mengakui saat ini permintaan pasar atas varietas udang windu sangat besar. Namun, petani tambak terkendala modal usaha.
Kegiatan ini dimaksudkan agar perbankan dalam hal ini BRI dapat membantu para petani tambak untuk mendapatkan modal usaha dalam bentuk kredit dengan bunga rendah.
Dalam kesempatan ini, Dirjen Artati juga berkesempatan untuk mengunjungi PT Biota Laut Ganggang, serta UMKM yang bergerak dalam bidang pengolahan hasil perikanan dan laut. (Amran)
