WAJO, RAKYATSUSLEL.CO – Bupati Wajo, Amran Mahmud, menekankan beberapa hal pada momentum puncak Hari Jadi Wajo (HJW) ke-623 yang diperingati hari ini, Selasa (29/3/2022). Mulai dari perjuangan di tengah pandemi COVID-19, semangat melalui nilai budaya “Yassiwajori”, hingga pertumbuhan ekonomi Bumi Lamaddukelleng.
HJW tahun ini mengangkat tema Bangkit, Maju, dan Sejahtera Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya Masyarakat Wajo. Amran Mahmud menjelaskan hingga akhirnya tema tersebut dipilih.
Ia mengakui selama dua tahun terakhir ini, pembangungan Wajo melambat akibat dilanda berbagai tantangan dan hambatan. Mulai dari pandemi COVID-19 hingga kondisi keuangan daerah yang kurang mendukung progres pembangunan daerah.
Akan tetapi, dengan jiwa dan semangat nilai-nilai budaya Wajo yang masih mengalir di urat nadi orang-orang Wajo, pada akhirnya Kota Sutera–julukan lain Wajo–mampu bangkit bergerak menuju kemajuan dan kesejahteraan.
Amran Mahmud dalam bahasa daerah membeberkan kebersamaan sebagai nilai budaya “Yassiwajori” dan “Rebba Sipatokkong, Mali’ Siparappe’, Sirui’ Menre’ Tessirui’ No’, Malilu Sipakainge Mainge’pi Mupaja” merupakan sebagian dari landasan kearifan lokal yang telah ditanamkan pendiri Wajo 623 tahun lalu.
Spirit kebersamaan, jiwa pantang menyerah, dan sikap saling membantu sesama ketika menghadapi berbagai tantangan, hambatan, dan peluang, merupakan kunci keberhasilan untuk bangkit ke arah yang lebih baik. Selain itu, menyatukan gerak maupun langkah dalam menata dan mengelola kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat untuk mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan.
“Itulah sebabnya, tema Hari Jadi Wajo ke-623 tahun 2022 kali ini adalah Bangkit, Maju, dan Sejahtera Berlandaskan Nilai-Nilai Budaya Masyarakat Wajo,” ucap kepala daerah bergelar doktor ini.
Tema ini mengandung makna bahwa pemulihan ekonomi, kondisi kesehatan, dan tatanan kehidupan normal baru menjadi sebuah kebangkitan dan terus bergerak maju, apabila didukung keterlibatan seluruh komponen masyarakat dan pemerintahan yang amanah, serta mengedepankan nilai-nilai budaya. Harapan besarnya, yakni Wajo menjadi daerah maju dan sejahtera sesuai visi Pemerintah Amanah Menuju Wajo yang Maju dan Sejahtera (Pammase).
Ketua ICMI Wajo ini menyebut Wajo yang kini berusia 623 tahun adalah perjalanan yang panjang dan berliku. “Kita semua menjadi saksi bahwa kini Wajo telah tumbuh dan berkembang, menjadi lebih maju dan lebih sejahtera. Perjalanan dari masa lalu ke masa kini menjadi landasan yang kuat dan pelajaran yang berharga untuk menyongsong masa depan yang lebih baik dengan kerja dan kinerja,” bebernya.
Selama 3 tahun 1 bulan 12 hari memimpin bersama Wakil Bupati Wajo, Amran, jalinan koordinasi, sinkronisasi, dan sinergitas telah dilakukan dengan berbagai pihak untuk menunjukkan bahwa pemerintah daerah hadir melayani sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Itu terlihat dalam angka-angka capaian Wajo dalam beberapa tahun terakhir.
“Perkembangan kondisi ekonomi makro Kabupaten Wajo selama dua tahun terakhir mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pertumbuhan ekonomi kita yang sebelumnya mengalami perlambatan sebesar 1,17 persen di tahun 2020, kini bangkit dan bertumbuh menjadi 6,67 persen, bahkan menduduki peringkat ketiga tertinggi di Sulawesi Selatan,” urai Ketua DPD PAN Wajo ini.
Peningkatan juga terjadi pada pendapatan per kapita Wajo, pada 2020 hanya Rp49,58 juta meningkat menjadi Rp58,83 juta pada 2021. “Peningkatan pendapatan per kapita ini juga diikuti dengan menurunnya persentase penduduk miskin sebesar 0,49 persen dari sebelumnya 6,95 persen menjadi 6,46 persen di tahun 2021,” ungkapnya.
Amran Mahmud melanjutkan, Indeks Pembangunan Manusia juga mengalami peningkatan 0,47 dari sebelumnya 69,15 menjadi 69,62. Tingkat Pengangguran Terbuka pada 2020 sebesar 4,33 persen, sedangkan pada 2021 mengalami penurunan menjadi 4,32 persen.
“Semua capaian kinerja itu membuktikan bahwa kita semua telah bekerja dengan optimal berkat dukungan dari segenap komponen pemangku kepentingan. Itu terjadi karena kita semua wija to Wajo, berjiwa tangguh, tidak mudah menyerah, mampu bekerja dengan keras dan tuntas yang watak. Semoga kinerja yang diraih ini menjadi tanda mata bagi generasi saat ini dan generasi mendatang,” tuturnya.
Para puncak peringatan HJW tahun ini, deretan tokoh hadir. Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman, datang bersama Ketua TP PKK Sulsel, Naoemi Octarina. Juga hadir Wakil Ketua Komisi V DPR RI dari Fraksi Gerindra, Andi Iwan Darmawan Aras (AIA), Sekretaris Dirjen Limjansos Kementerian Sosial RI, Robben Rico, dan Deputi II Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Muhammad Imdadun Rahmat.
Selain itu, Wali Kota Tanjung Pinang, Wakil Ketua DPRD Tanjung Pinang, dan kepala perangkat daerah, serta Wakil Ketua DPRD Banyuasin. Hadir pula mantan bupati Wajo, wakil bupati Wajo, ketua DPRD Wajo, serta beberapa perwakilan kepala daerah tetangga.
Lalu, Wakil Bupati Wajo, Amran, para pimpinan dan anggota DPRD Wajo, Forkopimda Wajo, jajaran pimpinan kepala daerah Wajo bersama para camat, kepala desa/lurah, Ketua dan Wakil Ketua TP PKK Wajo, pimpinan partai politik, pimpinan organisasi media/pers, pimpinan instansi vertikal, perbankan, BUMN dan BUMD, pimpinan lembaga swadaya masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, tokoh masyarakat, serta undangan lainnya. (*)