“Pak IAS tokoh senior, kami mempersiapkan karpet biru,” ujar Syaharuddin.
Syahar juga menyebutkan siapa pun yang bergabung dengan NasDem dia tidak beda-bedakan. “Semua sama kastanya, baik itu orang baru maupun orang lama,” beber dia.
Dirinya pun menilai IAS memiliki potensi apalagi saat ini loyalisnya cukup banyak. “Tentu dia memiliki pengalaman, sumber daya, kemampuan, dan jam terbang,” ucapnya.
Jika IAS nantinya bergabung dengan NasDem, dirinya sangat bersyukur apalagi NAsDem terbuka dan memiliki kekompakan. “Kami di NasDem memberikan ruang dan tidak ada saling menyikut,” jelasnya.
Sekretaris DPD Gerindra Sulsel, Darmawangsa Muin mengatakan sejauh ini belum melakukan komunikasi dengan IAS. “Secara pribadi belum pernah,” kata dia.
Namun partai besutan Prabowo Subianto tersebut siap menerima bila IAS ingin bergabung dengan Gerindra. “Kami di Gerindra sangat terbuka untuk semua termasuk tokoh-tokoh politik yang ada di Sulawesi Selatan yang ingin bergabung,” ujarnya.
“Yang jelas tokoh sekelas Pak IAS tentu butuh perenungan dan ketenangan dalam mengambil langkah ke depannya apalagi jika itu sampai keputusannya pindah partai,” ujar Darmawangsyah.
Adapun Sekretaris DPW Partai Gelora Sulsel, Mudzakkir Ali Djamil menilai sosok IAS merupakan tokoh politik yang memiliki segudang pengalaman.
Menurut dia, IAS adalah guru politik sehingga partai manapun terbuka lebar menerimanya, termasuk Partai Gelora Sulsel. Apalagi, bila keinginan IAS bersedia bergabung di partai besutan Anis Matta itu.
“Pak IAS itu tokoh besar Sulsel, menjadi guru politik bagi sebagian politikus,” kata Mudzakkir.