PAREPARE, RAKSUL – Pemerintah Kota Parepare melalui Dinas Perdagangan bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Parepare melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Lakessi dan sejumlah swalayan. Sidak yang dilakukan itu untuk memastikan ketersediaan bahan pokok menjelang Ramadan 1443 H.
Rombongan TPID yang dipimpin Kepala Dinas Perdagangan Prasetyo Catur, didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Muhammad Nur, Kepala Bagian Ekonomi Setdako Parepare, dan Tim Pangan lainnya mengawali sidak di penjual daging, di Pasar Lakessi, Jumat (1/4/2022).
Kepala Dinas Perdagangan, Prasetyo Catur mengemukakan bahwa sidak ini dilakukan untuk mengecek harga dan ketersediaan bahan pokok menjelang bulan suci Ramadhan 1443 H.
“Hari ini kita bersama Tim TPID melakukan kunjungan ke pasar lakessi guna mengetahui ketersediaan bahan pokok pangan dan kelangkaan barang-barang yang ada di pasar Lakessi. Begitupula dengan intervensi harga yang ada di pasar lakessi ini,”ujar Prasetyo.
Dari temuan tersebut, lanjutnya, tidak terjadi kenaikan harga yang signifikan dan stok bahan pokok dan bahan pangan dipastikan aman hingga Ramadan mendatang. Namun kenaikan harga yang terjadi di pasaran itu dipicu bersamaan dengan kenaikan PPN yang menjadi 11 persen.
“Ternyata di pasar Lakessi ini bervariatif ada barang yang memang langka, seperti minyak goreng dan alhamdulillah barang kebutuhan lainnya bisa terpenuhi selama bulan ramadhan kedepan. Terkait denga harga mulai 1 April ini terjadi kenaikan, itu bersamaan dengan kenaikan PPN yang menjadi 11 persen dari 10 menjadi 11 persen,”terangnya.
Pemicu lain yang mengakibatkan beberapa harga bahan pangan naik, yakni kelangkaan BBM jenis solar, yang berdampak pada lambatnya distribusi stok barang.
“Kami memantau daging, bahan pokok lain, termasuk ikan, telur, dan ayam kampung, bahan pangan kami pantau semuanya. Alhamdulillah ada beberapa kenaikan dan ada juga yang malah terjadi penurunan, seperti cabe,” ungkapnya
Dari hasil sidak ini, tambahnya, juga ditemukan harga minyak goreng di pasaran yang masih bervariatif utamanya minyak goreng curah yang belum memenuhi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh Pemerintah pusat.
“Ini adalah tugas kami untuk mengendalikan harga. Harga minyak goreng curah di pasar ini mencapai Rp 20 ribu per liter. Dan kita akan selalu memantau harga dan ketersediaan stok selama bulan Ramadan,” pungkasnya. (Yanti)