TORAJA UTARA, RAKYATSULSEL – Sebagai satu-satunya Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) yang ada di kecamatan Buntao kabupaten Toraja Utara (Torut), SMKN 5 Torut tak kalah dengan SMK lainnya di Torut karena di sana ada empat program atau jurusan.
Namun sayangnya, SMKN 5 Torut ini masih terbatas dalam fasilitas belajar/mengajar terutama ketersediaan kelengkapan laboratorium untuk praktek seperti komputer, peralatan perbengkelan dan las yang masih minim.
Menurut kepala sekolah (kepsek) SMKN 5 Torut, Oktovianus Tonapa saat ditemui di ruang kerjanya, mengatakan bahwa walaupun baru berumur 7 tahun, namun saat ini jumlah siswa yang ada di sekolah tersebut 200an tetapi masih terkendala di kelangkapan alat praktek, seperti komputer.
Dikatakan Oktovianus bahwa pada tahun 2015 lalu mereka mendapatkan bantuan komputer sekitar 30 unit, namun saat ini sisa 15 yang berfungsi, sehingga pada ujian sekolah untuk kelas XII (dua belas) itu hanya bisa dilakukan secara manual, walaupun untuk jaringan internet di sekolah itu tidak buruk.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa ketersediaan peralatan praktek bagi siswa memang sangat dibutuhkan untuk menunjang proses belajar mengajar di sekolah, disamping itu kebutuhan penambahan ruang untuk belajar dan bahkan ruang kantor bagi guru, kepsek yang selama ini belum ada sehingga ruang perpustakaan yang dijadikan ruang kepsek. Serta perbaikan halaman sekolah agar bisa mendukung program extrakurikuler bisa berjalan.
Untuk itu dirinya berharap perhatian pemerintah propinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) melalui Dinas Pendidikan Sulsel agar sekolah ini bisa semakin maju. Dari penelusuran alummi SMKN 5 dimana sejumlah alumminya sudah banyak yang bekerja di perusahaan yang tersebar di Indonesia bahkan ada yang bekerja di Jepang. (Ely)