LUWU UTARA, RAKYATSULSEL – Pemenang Top 30 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan melalui Jaringan Inovasi Pelayanan Publik (JIPP) baru saja diumumkan. Tak sampai dua hari, KIPP Tingkat Nasional melalui Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) kembali akan dihelat oleh Kementerian PANRB.
Kementerian PANRB melalui Panitia Penyelenggara KIPP Sinovik telah menyampaikan bahwa batas akhir pengusulan proposal inovasi di aplikasi Sinovik adalah 15 April 2022. Tak ingin sekadar tampil, maka Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Luwu Utara telah menyiapkan 10 inovasi untuk ikut KIPP Nasional tahun ini.
10 inovasi itu adalah Kejar Stunting, Kedai Bumil, Simodis, Pugalu Sip, Si Mira Bersantai, Pojok BISA, GO Pasar Indah, Japri Ka Bos, Si Dora Eman, dan Peka Desa Bergulir. Melihat batas akhir pengusulan proposal yang semakin kasip, Pemda Lutra, melalui Bagian Organisasi dibantu Tim Pelaksana Warkop Indah, akan menggelar Coaching Penyusunan Proposal bagi para inovator.
Rencananya, Coaching akan dilaksanakan di Makassar selama tiga hari dengan mengundang coach berpengalaman yang selama ini concern dengan pengembangan inovasi di Sulsel. Sekda Luwu Utara, Armiadi, tetap memberikan semangat kepada para inovator untuk tidak kendor dalam mempersiapkan keikutsertaan dalam menghadapi KIPP Sinovik mendatang. Meski baru saja mengikuti KIPP Tingkat Provinsi yang baru saja usai.
“Tetap semangat bagi inovasi yang belum berhasil di KIPP Tingkat Provinsi. Masih ada kesempatan berikutnya untuk memperbaiki segala kekurangan di KIPP Sinovik mendatang,” kata Armiadi memotivasi para inovator saat memimpin Rapat Persiapan Coaching Proposal Inovasi, Selasa (5/4/2022), di Sekretariat Tim Pelaksana Warkop Indah.
Armiadi tak menampik bahwa pasti ada kekecewaan bagi inovator setelah tidak masuk Top 30 KIPP Sulsel kemarin. Kendati demikian, ia tak ingin kegagalan itu memadamkan semangat para inovator untuk terus membenahi segala kekurangan, agar saat tampil di KIPP Sinovik dapat menampilkan proposal inovasi yang lebih baik.
Dirinya ingin cerita sukses inovasi Getar Dilan yang tahun kemarin menjadi salah satu inovasi terbaik di Indonesia dengan keberhasilan inovasi ini masuk Top 45 KIPP Sinovik. Cerita sukses Getar Dilan diharap dapat menular ke inovasi yang akan mengikuti KIPP Sinovik mendatang.
“Kita sama tahu bahwa Getar Dilan ini tidak lolos di provinsi, malah berhasil di tingkat nasional. Nah, ini yang coba kita ulangi,” tandas Armiadi.
Rapat Persiapan Coaching Penyusunan Proposal yang digagas Bagian Organisasi dan Tim Pelaksana Warkop Indah ini dihadiri seluruh inovator, peserta KIPP Sinovik. Sekadar diketahui, satu inovasi Luwu Utara berhasil masuk sebagai Pemenang Top 30 KIPP Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan. Inovasi tersebut adalah Kejar Stunting, inovasi Dinas Kesehatan dengan inovatornya, dr. Nisma, S.Ked., M.Kes. (*)