Ngabalin Minta IAS Balik ke Golkar

  • Bagikan

“Saya benar-benar mengapresiasi tawaran dari sahabat-sahabat saya di partai lain. Waktu masih panjang dan saya berharap komunikasi yang sementara berjalan ini akan tetap saya jaga. Saya tidak mungkin menutup berbagai kemungkinan lain di masa mendatang,” ujar IAS.

Setelah DPP mengumumkan hasil musda Demokrat, sedikitnya ada tujuh partai yang sudah mengajak IAS untuk bergabung. Terakhir, pada Senin sore, partai terakhir yang mengajak bergabung adalah PKPI. Sekretaris Jenderal PKPI, Inspektur Jenderal Purnawirawan Syahrul Mamma meminta langsung IAS untuk bisa memimpin PKPI di Sulsel.

Lantas, apakah opsi calon independen juga salah satu opsi yang dipertimbangkan IAS untuk maju Pilgub 2024?

“Itu juga suatu kemungkinan. Tapi, saya pasti lebih mengedepankan opsi lewat partai. Terkait independen ini, saya akan bertanya ke 1,7 juta suara yang sudah memilih saya di Pilgub 2013 lalu. Kami akan lihat bagaimana perkembangan ke depan,” beber IAS.

Putusan IAS tetap di Demokrat mengabaikan penzaliman yang dialaminya. Maklum, keputusan DPP menunjuk Ni’matullah sebagai ketua Demokrat dipertanyakan sejumlah pihak. Baik kader Demokrat ataupun masyarakat Sulsel.

Pada Musda lalu, IAS mengumpulkan suara lebih banyak dibandingkan Ulla. 16 berbanding 8 suara dari 24 DPC se-Sulsel. Pada momen yang sama, Laporan Pertanggungjawaban (LPj) Ulla juga ditolak oleh forum Musda lalu.

Apalagi rapor Ulla saat memimpin Demokrat selama 6 tahun juga sangat jeblok. Suara partai turun dan angka perolehan kursi legislatif merosot di semua tingkatan.

Terpisah, Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar, Firdaus Muhammad mengatakan IAS harus mempertimbangkan matang jika ingin meninggalkan Partai Demokrat. Alasannya, istrinya Aliyah Mustika Ilham adalah anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat.

“Beliau (IAS) harus pertimbangkan agar prosisi Ibu Aliyah tetap aman,” kata Firdaus.

Dirinya juga menyebutkan IAs harus mempertimbangkan dengan logis bila ditawari oleh partai besar dengan posisi strategis. “IAS idealnya jadi ketua partai. Itu syarat sebagai tiket untuk maju pada Pilgub 2024,” singkatnya.

  • Bagikan

Exit mobile version