NEW YORK. Salah satu fenomena menarik terjadi di awal Ramadhan tahun ini adalah ketika ratusan Muslim di Amerika kembali bangkit, bersatu, dan berkumpul untuk menyelenggarakan shalat “Tarwih” berjamaah di malam kedua Ramadhan tahun ini di Times Square, Manhattan, New York City. Mereka menunjukkan kepada dunia bahwa kami, Muslim Amerika adalah pecinta perdamaian.
Harianto Jufri (Hari) dari Bugis-star, NYC., menjadi saksi mata malam itu. Hari mengaku beruntung karena dapat menyaksikan dan meliput acara fenomenal malam itu. Acara itu sepertinya di-organized secara tiba-tiba melalui media social, Instagram. Jika di-setting dari awal, misalnya berbagai media sosial seperti Facebook or diumumkan di beberapa masjid se-kota New York, saya bisa membayangkan pesertanya mencapai jutaan, seperti kumpulan massa menyambut tahun baru 1 Januari 2022 lalu, kata Hari yang sudah lebih 20 tahun di New York.
Event fenomenal itu di-organized oleh SQ atau lebih dikenal dengan nama Zam-Zam Boys, salah satu perusahaan dan organisasi non-profit, “Project Zam-Zam,” yang selama ini aktif memperkenalkan dan menjual kemasan air Zamzam dari Mekkah, dijual $100 per gallon, dan hasil penjualannya disumbangkan ke sekolah-sekolah dan anak yatim-piatu di Palestina, lanjut Hari.
Hari memperkirakan jumlah orang yang ikut shalat tarawih malam bersejarah itu adalah berkisar 500-600 orang. Kebanyakan mereka adalah teman-teman Muslim dari Timur Tengah.
Malam itu, Hari berhasil meng-interview Mr. Jordan, salah satu turis dari Memphis Tennessee yang serius menyaksikan acara malam itu, sejak awal hingga bubaran. Jordan mengaku kagum karena baru pertama kali menyaksikan dari dekat dan live kumpulan orang Muslim shalat dan membagikan ratusan copy Al-Qur’an plus terjemahan berbahasa Inggris malam itu. Jordan adalah salah penentang keras kelompok-kelompok rasis dan Islamophobia di Amerika, terutama di mainstream media selama ini. (*)
M. Saleh Mude,
Mahasiswa Hartford International University (HIU)