“Sudah direncanakan sejak lama karena kami menilai IAS salah satu tokoh yang punya peluang besar memimpin Sulsel,” imbuh Amri.
Menurut dia, IAS dan PKS memiliki sejarah politik yang panjang. Pada pemilihan gubernur Sulsel 2013, PKS menjadi salah satu partai yang mengusung IAS yang kala itu berpasangan dengan Azis Qahhar Mudzakkar.
“Kalau beliau punya keinginan maju di pilgub nanti, saya minta untuk tetap menjaga komunikasi. Siapa tahu PKS berjodoh dan bisa kerja bareng lagi seperti 2013,” tukas Amri.
Amri menegaskan tak mempermasalahkan keputusan IAS yang tetap menjadi anggota biasa di Partai Demokrat pascaputusan DPP terkait ketua Demokrat Sulsel.
“Dinamika yang dialami IAS di Demokrat ini masih hangat. Baru terjadi, jadi kami bisa memahaminya. Tapi, PKS tidak harus menunggu itu untuk menyatakan niat baik mengajak IAS bersama-sama membangun Sulsel lewat panggung pemilihan gubernur mendatang. Penjaringan ini harus dimulai lebih cepat,” tegas
Amri menyatakan, setelah komunikasi awal ini, pihaknya akan meminta kesediaan IAS untuk bisa selalu hadir dalam agenda kepartaian PKS ke depan.
“Tapi kalau tidak bisa, juga tidak mengapa. Yang penting komunikasi tetap terjalin,” ujar dia.
Amri mengiming-iming IAS tempat strategis bila punya rencana bergabung. “Kalau memungkinkan untuk bergabung kami siapkan. Tidak elok disampaikan sekarang. Yang jelas akan tempatkan di posisi strategis,” beber dia.