“Aksi besok sama dengan aksi beberapa hari ini. Unhas fokus pada pengawalan tuntutan menolak penundaan pemilu dan menolak penambahan periode masa jabatan presiden, serta fokus mengawal bagaimana pemerintah bekerja untuk menghadirkan dan menjamin kesediaan sembako serta ketersediaan harga bagi masyarat,” ujar Imam.
Menurut Imam, alasan pihaknya konsen pada isu pokok seperti tolak penundaan pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden sebab masalah ini dinilai yang menjadi titik awal mulainya terjadi polemik di Indonesia saat ini seperti kelangkaan minyak goreng serta harga-harga yang terus merangkak naik.
“Harga minyak naik, sembako naik, pemerintah tidak mampu melawan mafia minyak goreng, sedangkan kita liat hari ini pemerintah dan DPR hanya fokus untuk mendapatkan kekuasan. Inikan sesuatu yang miris. Harusnya kan pemerintah fokus melihat apa yang menjadi permasalahan rakyatnya, tapi malah perdebatan yang terjadi di atas adalah tetang bagaimana mereka tetap berkuasa,” ungkap dia.
“Kenapa isu ini yang kami bawa karena untuk mengingatkan bawa masih banyak polemik yang terjadi di masyarat dan harusnya pemerintah fokus ke masalah-masalah itu bukan untuk menunda pemilu atau memperpanjang masa kekuasaannya,” Imam melanjutkan.
Terpisah, Ketua BEM UIN Makassar, Zulkarnaen juga mengatakan, untuk mahasiswa di kampusnya akan terlibat dalam aksi besar-besaran besok. Namun terkait jumlah mahasiswa yang akan bergabung turun ke jalan belum disebutkan jumlah pastinya.
“Kurang lebih ratusan dari UIN,” singkat Zulkarnaen.
Adapun isu yang mereka bawakan disebut tak jauh dari keluhan masyarat saat ini seperti kenaikan harga kebutuhan pokok dan BBM serta kelangkaan minyak goreng yang banyak jadi perbincangan masyarat.
“Kami mengangkat isu reformasi jilid II dan isu-isu yang diangkat dalam grand isu itu di tinjau dari Sosial,Budaya, Ekonomi,dan Politik. Khususnya yang terjadi di Sulawesi saat ini,” jelasnya. (Isak)