MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Universitas Muslim Indonesia (UMI) menggelar pesantren ramadan secara virtual, Minggu (10/4). Tema yang dibahas mengenai saling memaafkan dengan menghadirkan Ketua Pembina Yayasan Wakaf UMI Prof. Mansyur Ramly.
Pada kesempatan itu, hadir Dekan Fakultas Teknik UMI Mukhtar Tahir, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Abd.Rauf, Dekan Fakultas Kedokteran Nasruddin A.Mappawere, Ketua ICMI Sulsel Andi Tamsil, dan sejumlah dosen, karyawan dan mahasiswa UMI. Acara dipandu Host Ishaq Shamad dan Nurjannah Abna.
Ketua Pembina Yayasan Wakaf UMI Prof Mansyur Ramly mengajak para peserta untuk saling memaafkan dalam bulan suci Ramadan. Dengan begitu akan bersih dalam menjalin hubungan baik dengan sesama manusia, sekaligus meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Pada momem itu, dia bertanya mengapa pada masa Ali Bin Ali Thalib menjadi Khalifah, terjadi pertumpahan darah di kalangan internal kaum muslimin? Bahkan Usman bin Affan r.a dan Ali Bin Abi Thalib r.a terbunuh?.
“Salah satu sebabnya karena kurangnya saling memaafkan dikalangan umat sesuai dengan uraian materi ceramah shubuh di Masjid Kompleks UMI,” jelas Prof Mansyur.
Prof Mansyur memjelaskan, kurangnya tabayun di kalangan umat pada masa khalifah Ali Bin Thalib r.a, sehingga timbul banyak ghibah dan fitnah. Oleh karena itu Rasulullah sudah mengingatkan dalam sabdanya Fitnah lebih kejam dari pada pembunuhan.
“Sebenarnya dalam konsep Islam tidak mengajarkan minta maaf, tetapi yang ada adalah memaafkan. Sebab jika kita minta maaf, belum tentu dimaafkan orang yang dimintai maaf. Namun jika memaafkan, maka orang tanpa meminta pun, kita sudah memberi maaf,” pungkasnya. (*)