MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Ribuan mahasiswa dari berbagai universitas di Makassar boikot jalan-jalan protokol. Aksi ujuk rasa 11 April ini serentak digelar di seluruh Indonesia, Senin (11/4).
Mahasiswa kompak turun di jalan mendesak pemerintah untuk konsen terhadap masalah sosial dan ekonomi yang sedang terjadi, seperti polemik kebutuhan pokok, kelangkaan minyak goreng, kenaikan harga BBM, dan sejumlah masalah lainnya.
Pantauan Harian Rakyat Sulsel, sepanjang Jalan Urip Sumoharjo mulai dari Taman Makam Pahlawan hingga depan Gedung DPRD Sulsel dipadati mahasiswa. Kemudian, jalan AP Pettarani hingga Jalan Sultan Alauddin juga dibanjiri mahasiswa sembari bakar ban.
Mahasiswa Kampus Unhas Makassar, Arlan dalam orasinya menyampaikan, krisis melanda Indonesia saat ini selaim pandemi Covid-19 juga krisis moralitas pemimpin, di tegah masyarat tercekik akan harga kebutuhan yang terus naik, pemerintah dinilai malah asik bercumbu dengan oligarki.
“Pemerintah tak lagi berpikir akan kepentingan rakyatnya, bagaimana tidak mereka hanya sibuk membahas wacana tiga periode dan pemindahan ibu kota negara ditengah kelangkaan minyak goreng, ditengah kenaikan PPN, harga bahan pokok terus naik, harga BBM, semuanya naik,” ujar Arlan.
Kebijakan-kebijkan pemerintah yang dianggap telah disusupi oleh kepentingan-kepentingan oligarki dinilai hanya melahirkan kesengsaraan bagi rakyat Indonesia. Deretan kebijakan politik yang dihasilkan pemerintah saat ini itu hasil dari sebuah muslihat busuk yang terkonsolidasi.
Penuntasan masalah kelangkaan minyak goreng disebut harus jadi prioritas pemerintah saat ini sebab dirasakan langsung oleh masyarat. Kelangkaan diminta diselidiki oleh pemerintah sebab dituding ada sekelompok mafia yang jadi dalang dalam kelangkaannya.