ENREKANG, RAKYATSULSEL – Terjadi kericuhan antara massa Aliansi Pemuda dan Mahasiswa (APM) dan aparat keamanan saat terjadi aksi demonstrasi, Senin, (11/4) di Enrekang. Tampak demonstran dan aparat terlibat saling kejar.
Bermula ketika polisi melarang untuk melakukan bakar ban, namun massa tidak terima. Saling tarik pun terjadi, polisi berusaha merebut bensin yang akan dijadikan pemantik dari seorang pendemo ke tumpukan ban untuk menyalakan api.
Kabag OPS Res Enrekang, AKP Antonius, mengatakan tidak ada korban dalam kejadian ini.
“Ini hanya kesalahan komunikasi, kami meminta mereka tidak bakar ban, untuk menghindari polusi, namun massa tidak mau terima sehingga terjadi dorongan sedikit,” katanya.
Tuntutan massa, presiden harus tegas menyikapi penundaan Pemilu, juga kenaikan BBM yang tentu diikuti dengan kenaikan harga bahan pangan.
Koordinator lapangan, Riswan Chiwan, menganggap apa yang dilakukan rezim Jokowi-Maruf hanya untuk melanjutkan oligarki, alih-alih untuk kepentingan rakyat kecil.
“Pemerintah justru menutup mata dan telinga terhadap kondisi kenaikan BBM, kenaikan sembako pasti mengikuti. Juga pemerintah daerah yang abai terhadap isu agraria yang terjadi di Maiwa,” tutupnya. (Fad)