PAREPARE, RAKSUL – “Tergerak, bergerak, menggerakkan,” demikian kutipan yang tepat menggambarkan wujud kepedulian siswa UPTD SMP Negeri 2 Kota Parepare.
Melalui Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), sekolah berpredikat rujukan di Kota Cinta BJ Habibie ini berinisiatif menggalang donasi antar siswa, baik dalam bentuk uang, maupun kebutuhan pokok, seperti beras, mie instan, telur, dan kebutuhan pokok lainnya. Bantuan yang terkumpul itu mereka salurkan di sejumlah titik.
Selain tergerak dan bergerak, mereka juga menggerakkan potensi-potensi yang ada untuk menggalang donasi sehingga bantuan disalurkan di sejumlah titik dapat menyentuh kaum duafa di berbagai kalangan, Senin, (11/4/2022).
Penyaluran bantuan dimulai di pondok Pesantren Al Munawarah, Tassiso, Kecamatan Bacukiki Barat. Di tempat ini, sejumlah santri dan guru-guru menyambut kedatangan perwakilan OSIS SMP 2 Parepare yang didampingi langsung oleh Kepala UPTD SMP 2, Dra Nasriah MPd.
Usai Al Munawarah Kecamatan Bacukiki Barat, rombongan SMP 2 yang menggunakan tiga buah armada mobil ini melanjutkan perjalanan pembagian bantuan ke pondok Pesantren Bahrul Ulum yang terletak di Kelurahan Lemoe, Kecamatan Bacukiki.
Pimpinan pondok pesantren Bahrul Ulum, Zainal Arifin bersama santri-santri pun menyambut mereka. “Kami sangat bahagia mendapat kunjungan dan bantuan dari keluarga besar SMP 2. Terima kasih banyak bantuan ya g diberikan,” ujar Zainal Arifin usai menerima bantuan uang tunai yang diserahkan Kepala UPTD SMP 2 Parepare.
Usai bercengkrama dan bersilaturahmi, rombongan SMP 2 ini kembali meneruskan perjalanan menuju kantor Lazismu yang terletak di KM 2 Kelurahan Lapadde, Kecamatan Ujung.
Menyisir jalan menuju Panti Asuhan Asyiyah yang terletak di Kecamatan Soreang, siswa SMP 2 Parepare juga membagikan bantuan bahan kebutuhan pokok kepada kaum duafa yang ditemui di jalanan, seperti tukang becak, pemulung, dan lain sebagainya.
“Bantuan dari hasil swadaya siswa-siswa kami ini kami prioritaskan kepada anak didik kami yang kurang mampu. Kebetulan alhamdulillah lumayan banyak yang terkumpul sehingga kami menyasar sejumlah titik di empat kecamatan, seperti ponpes Al Munawarah di Bacukiki Barat, ponpes Bahrul Alum di Bacukiki, Lazismu di Kecamatan Ujung dan sejumlah duafa yang kami temui di jalan, juga ke panti asuhan Asiyah yang terletak di belakang sekolah, Kecamatan Soreang,” papar Nasriah.
Penyaluran bantuan ini diharapkan dapat membangun dan memperkokoh karakter pancasila yang dimiliki oleh peserta didik sebagaimana pengimplementasian kurikulum merdeka belajar atau yang dikenal dengan istilah kurikulum prototype yang kian digodok oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan saat ini. (*)