BULUKUMBA, RAKYATSULSEL – Realisasi anggaran organisasi perangkat daerah (OPD) tergolong masih rendah. Rendahnya realisasi serapan anggaran terjadi dihampir semua OPD ini, terungkap dalam rapat monitoring dan evaluasi triwulan pertama mitra kerja empat komisi di DPRD Bulukumba.
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Bulukumba, salah satu OPD yang serapan anggarannya masih rendah.
Kepala Kesbangpol, Ahmad Arfan, mengakui capaian anggaran Badan Kesbangpol masih rendah. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bulukumba tahun anggaran 2022, Badan Kesbangpol mendapat pagu anggaran lebih dari Rp3 Miliar.
Namun, hingga memasuki bulan April ini, realisasinya kurang lebih Rp313 juta. “Persentasenya baru 9,22 persen. Sementara, realisasi fisik baru mencapai 9,55 persen,” ujar Plt Kepala Badan Kesbangpol, Ahmad Arfan, dirapat monitoring dan evaluasi Komisi A DPRD Bulukumba.
Rapat monitoring dan evaluasi triwulan pertama dipimpin Wakil Ketua Komisi A, Supriadi (PAN). Sementara anggota Komisi A yang hadir Anggota adalah Andi Muhammad Ahyar (PKS), Ahmad Akbar (PPP), Alkhaisar Jainar Ikrar (PKB), Drs Syarifuddin (Nasdem), serta Asri Jaya (Golkar).
Anggota Komisi A DPRD Bulukumba, Andi Muhammad Ahyar, mengatakan menghadapi pemilihan serentak, realisasi anggaran perlu ditingkatkan.
Realisasi perlu digenjot. Realisasi anggaran Kesbangpol yang masih rendah, sangat miris. Bila itu terus terjadi, kegiatan Kesbangpol akan sangat padat kedepannya. (sal)