Naik Kelas atau Nyaleg

  • Bagikan

Pengamat Politik Universitas Hasanuddin (Unhas), Sukri Tamma mengatakan di politik itu orang menghitung kemampuan, sumberdaya hingga potensi mereka.

Tapi memang sebagian besar kepala daerah yang sudah dua periode dan masih ingin berkiprah di politik, pastinya dia akan memilih sebagai Caleg atau gubernur.

“Tapi biasanya legislator, karena melihat massanya di kabupaten/kota cukup besar pastinya dia akan memilih provinsi seperti pak Hatta Marakarma dari Luwu Timur,” katanya.

“Tapi kalau lebih pede dia bisa lebih memilih legislator pusat dan itu salah satu opsi juga. Opsi lain juga bisa menjadi calon gubernur maupun wakil gubernur,” lanjutnya.

Namun semua itu kata Sukri Tamma harus bersaing dengan tokoh-tokoh lain. Sehingga disini kepala daerah dua periode tersebut berhitung sampai dimana kemampuannya. “Karena konyol juga kalau potensi, peluang mereka tidak bisa menopang itu (menjadi calon gubernur),” ucapnya.

Berbicara soal gubernur kata dia semua kepala daerah tersebut memiliki peluang karena sudah memiliki basis di daerah mereka masing-masing.

“Semuanya memiliki peluang apalagi saat ini namanya sudah mengapung dipermukaan. Tapi pertanyaanya apakah mereka jadi gubernur atau wakil, kita tunggu saja bagaimana dinamika selanjutnya,” tutupnya. (E)

  • Bagikan

Exit mobile version