MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Anggota DPRD Kota Makassar, Sahruddin Said kembali menemui warga Kelurahan Gaddong, Kecamatan Bontoala, Makassar dalam rangka Reses kedua masa sidang kedua tahun anggaran 2021-2022, di Jalan Laiya, Kamis (14/4).
Pada kesempatan kali ini, Legislator PAN yang akrab disapa Ajid menerima aspirasi dari salah satu warga Kelurahan Gaddong terkait masalah pembangunan Posyandu yang sudah beberapa tahun dijanji oleh pemerintah, namun belum juga terealisasi.
“Kami cuma meminta Pak Dewan agar di RT 5 Kelurahan Gaddong untuk dibantu mediasi dengan pemerintah soal pembangunan Posyandu, karena sudah beberapa tahun terakhir kami hanya dijanji terus,” ucap Ibu Emi, warga Kelurahan Gaddong.
Menanggapi hal tersebut, Ajid menyampaikan akan berkoordinasi dengan pemerintah Kota Makassar dalam hal ini Dinas Kesehatan yang mempunyai wewenang agar di RT 5 Kelurahan Gaddong bisa segera punya Posyandu.
Selain itu, Anggota Komisi D DPRD Kota Makassar ini juga mendukung rencana Lurah Gaddong, Rudiansyah soal penataan ulang sungai cerekang untuk dijadikan salah pusat kuliner di Kota Makassar.
Karena sebagai diketahui, sungai cerekang merupakan pusat penjualan minuman khas Makassar, yakni sarabba’ dan gorengan. Maka dari itu, rencana pemerintah agar lokasi tersebut bisa ditata kembali sebagai pusat UMKM yang ada di Kelurahan Gaddong.
“Kami mendukung itu, semoga bisa terwujud, apalagi jika pusat kulinernya nanti banyak diisi oleh anak-anak muda dan para pelaku usaha untuk membangkitkan ekonomi,” cetus Ajid.
Sementara itu, dalam reses yang sebelumnya di gelar dibeberapa titik di wilayah Utara Kota Makassar yang merupakan daerah pemilihan (Dapil) 2, Ajid juga banyak menerima aspirasi dari masyarakat di Kecamatan Ujung Tanah dan Tallo.
“Rata-rata yang disampaikan masyarakat Kelurahan Tabaringan Kecamatan Ujung Tanah soal pembelian lahan untuk jalan masuk puskesmas tabaringan,” ungkapnya.
Karena di Kelurahan Tabaringan, kata Ajid, puskesmasnya terletak di dalam pasar dan tidak ada akses jalan masuk untuk kendaraan mobil. “Akhirnya mereka ingin memperlebar dan saya sudah janji untuk membantu,” jelas Ajid.
Kemudian juga, kata dia, rata-rata warga meminta perbaikan jalan, trotoar, pedestarian. Serta, pengadaan pompa damkar di lorong-lorong. Karena menurut laporan warga, sudah banyak kejadian yang dimana kurangnya pemadam lorong, apalagi jika kebakaran kecil bisa terhindarkan kalau ada pemadam lorong.
Kemudian di Kecamatan Tallo sendiri, Ajid mendapat Keluhan dari masyarakat soal perbaikan drainase dan pengadaan lampu jalan yang berlokasi di Kelurahan Rappokalling.
“Soal pengadaan kain kafan juga, itu kan terbatas hanya 400 per tahunnya dari dinas sosial. Saya anggap itu masih kurang, lebih baik lebih daripada kurang, karena warga kasian ketika mengalami musibah itu tidak ada kain kafannya, dan kalau boleh syarat ketika ada yang meninggal jangan terlalu di persulit,” ujar Ajid.
Karena persoalan tersebut sifatnya urgensi, Ajid telah menyampaikan kepada Dinas Sosial agar dilakukan pengantaran online, dengan menyiapkan armada dan orang siap siaga dalam hal pelayanan tersebut.
“Begitu juga dengan administrasinya, karena yang namanya kain kafan itu masa kita harus dulu penuhi syarat kelengkapan kemudian baru dikasih kainnya? Maksudnya saya untuk persoalan administrasi nanti di urus di belakang, ini kan sifatnya urgensi,” imbuhnya.
Disisi lain, menurut Ajid, yang paling penting adalah betonisasi, Kota Makassar harus sudah di beton semua hingga masuk sampai ke lorong-lorong kecil. “Kabupaten Bantaeng saja yang PAD-nya tidak seberapa itu sudah dibeton semua sampai ke lorong-lorong kecil, apalagi Makassar ini mau kota dunia,” pungkasnya. (*)