ARW Tegaskan Tak Maju di Pilgub Sulsel, PDIP Incar Figur Eksternal

  • Bagikan
Ilustrasi

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mulai angkat suara menghadapi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel 2024 mendatang.

Minimnya kader internal potensial untuk didorong di Pilgub membuat partai berlambang banteng Moncong putih ini membuka ruang untuk figur eksternal.

Ketua DPD PDIP Sulsel, Andi Ridwan Wittiri (ARW) mengatakan jika pihaknya saat ini membuka pintu kepada seluruh figur potensial menjalin komunikasi dengan partainya.

Ia juga sekaligus menegaskan sikapnya tidak akan maju pada Pilgub Sulsel 2024 mendatang. Baik sebagai calon gubernur maupun wakil gubernur.

"Siapapun datang kita terima. Kami terbuka. Tapi saya tegaskan memang tidak akan maju," kata ARW saat ditemui di DPRD Sulsel Senin, (18/4/2022).

Dirinya menyebutkan jika saat ini sudah banyak tokoh yang menjalin komunikasi dengan partainya. Salah satu kandidat bakal calon Gubernur Sulsel yang dia temui yakni Ilham Arief Sirajuddin (IAS).

Meski demikian, ARW menyebutkan jika saat ini masih menunggu arahan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, apakah tetap akan maju di Senayan atau mendapat mandat lain.

ARW mengaku saat ini memiliki beban besar bagaimana PDI Perjuangan Sulsel bisa menjadi pemenang Pemilu 2024 sekaligus merebut kursi pimpinan DPRD. Apalagi Pemilu 2019 lalu PDIP dan PKS sama-sama memiliki 8 kursi. Dimana PKS menjadi kursi pimpinan terakhir dan hanya selisih suara dengan PDIP.

Bahkan pihaknya akan lebih banyak mengajak dan melibatkan kaum milenial dalam kegiatan kepartaian. Ia telah meminta pengurus partai memberdayakan seluruh kader milenial, termasuk dalam komposisi calegnya mendatang.

"Kita sudah sama kursi (PKS delapan kursi sebagai wakil ketua). Sisa suara beda," ungkap ARW.
Sementara Ketua Fraksi PDIP Sulsel, Andi Ansyari Mangkona yang mendampingi ARW menyampaikan target realistis mereka untuk pemilu mendatang. Di Sulsel, partai berlambang banteng moncong putih ini siap merebut kursi pimpinan dewan. "Kita rebut 11 kursi," singkatnya.

Direktur Eksekutif Indeks Politica Indonesia (IPI) Suwadi Idris Amir mengatakan PDIP saat ini lebih terbuka kepada figur eksternal dibandingkan kader internal mereka. "Dari sisi popularitas dan elektabilitas memang PDIP masih kekurangan kader di Sulsel," katanya.

Jika mencari figur eksternal ada beberapa tokoh yang muncul mulai dari bupati Gowa dua periode Adnan Purichta Ichsan, Mantan Walikota Makassar dua periode Ilham Arief Sirajuddin, Pangdam VII Hasanuddin, Andi Muhammad hingga Kapolda Metro Jaya saat ini yang juga putra Sulsel Irjen Muhammad Fadil Imran.

"Empat figur ini sangat dipertimbangkan untuk maju di Pilgub," ucapnya.

Dirinya juga menuturkan jika empat figur ini pastinya akan mengincar PDIP karena adalah partai Nasional. "Semua figur yang tidak memiliki partai pasti mengincar PDIP," lanjutnya.

Disinggung tidak adanya kader PDIP perjuangan yang kuat, Suwadi mengakui jika PDIP di Sulsel menjadi parpol kelas menengah, beda di pulau Jawa sebagai partai besar.

"Kepercayaan kader PDIP masih kurang untuk mensosialisasikan sebagai calon gubernur. Pengkaderan masih lemah, beda dengan di Jawa Timur," jelasnya.

Disinggung mengenai mengapa PDIP tak mengincar lagi keluarga Andi Sudirman Sulaiman, Suwadi menyebutkan Andi Sudirman saat ini sudah mulai memperjelas warnanya dimana orang nomor satu di Sulsel ini sudah mulai dekat dengan PKS.

"Dari cara membangun komunikasi politik dia lebih dekat dengan PKS. Sehingga PDIP sangat sulit lagi. Besar kemungkinan cuma PAN dan PKS akan bersama-sama Andi Sudirman. PDIP akan mencari figur lain," jelasnya. (Fah)

  • Bagikan

Exit mobile version