PAREPARE, RAKSUL-Sebagai upaya umemberikan kontribusi kepada Pemerintah Kota Parepare dalam pencegahan kejahatan seksual, Forum Partisipasi Publik Untuk Kesejahteraan Perempuan Dan Anak (PUSPA) Kota Parepare melaksanakan Kegiatan Diskusi dalam peningkatan kualitas SDM “Kejahatan Seksual di Sekitar Kita”.
Dalam diskusi tersebut juga dirangkaikan dengan Pembentukan Satgas Puspa yang ditandai dengan penyematan rompi dan pemasangan secara simbolis oleh pengarah Puspa, Andi Rusia yang juga selaku Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Parepare, Selasa (19/4/2022).
Ketua PUSPA Kota Parepare Hasniar Khumas, mengatakan, berdasarkan temuan-temuan yang ada di lapangan, beberapa anggota Puspa memahami kejahatan-kejahatan seksual yang begitu marak termasuk di Kota Parepare.
Untuk itu kata dia, Puspa ingin memberikan kontribusi dalam pencegahannya atau berupaya untuk mengurangi kejahatan seksual yang terjadi dengan membentuk Satgas Puspa.
“Sesuai hasil rapat memutuskan membentuk Satgas yang berupaya untuk melakukan pemantauan. Ini bagaimana kita berupaya untuk melakukan pencegahannya atau menguranginya,”Jelas Hasniar Khumas.
Satgas ini dibentuk, tambahnya, untuk memberikan edukasi kepada pihak-pihak yang terdampak atau bahkan yang menjadi pelaku dari kegiatan prostitusi online.
“Harapan kami aktivitas kami bisa memberikan kontribusi bagi program kerja dinas P3A, terkait bagaimana Parepare bisa semakin mengurangi penyakit-penyakit sosial, yang tentu saja sangat berlawanan dengan julukan Kota Parepare sebagai Kota santri dan Kota ulama,”tandasnya.
Secara teknis, Sekretaris Puspa yang juga Kepala Bidang Kesetaraan Gender DP3A Parepare, Sriyanti Ambar menguraikan kegiatan sebagai upaya peningkatan kapasitas SDM Pengurus merupakan wujud perhatian dan kepedulian Puspa Parepare dengan mengangkat isu kejahatan seksual yang terjadi di Parepare dan sekitarnya. "Sehingga kita bisa melakukan strategi atau langkah antisipasi," ujar dia.
Kegiatan itu melibatkan lembaga penyedia layanan perempuan dan perlindungan anak, seperti organisasi-organisasi pemerhati perempuan dan anak.
"Kami juga sudah membentuk Tim Satgas Puspa dalam menyikapi temuan prostitusi online dan kejahatan seksual. Dan kita akan auduensi dengan instansi terkait," urainya. (*)