Mudik Lebaran Dengan Aman dan Tertib

  • Bagikan
Ahmad Razak, Dosen Fakultas Psikologi UNM

TRADISI MUDIK di Indonesia yang setiap tahun dilaksanakan menjelang hari raya Idul Fitri memang sangat dinanti-nantikan oleh sebagian besar masyarakat.

Masyarakat yang bekerja atau mengadu nasib di perantauan tentunya akan memanfaatkan momen berharga ini untuk bisa berkumpul melaksanakan lebaran bersama keluarga besar di kampung halaman.

Beberapa orang bahkan rela untuk berdesak-desakan di beberapa mode transportasi, baik darat, laut, maupun udara demi bisa berlebaran di kampung halaman.

Mudik hanya berlaku saat lebaran saja, sedangkan pulang kampung pada hari biasa tidak dapat dikatakan sebagai mudik. Uniknya, tradisi ini ternyata hanya ada di Indonesia.

Mudik di tahun 2022 ini menjadi spesial karena setelah dua tahun dilarang oleh pemerintah akibat adanya wabah COVID-19, akhirnya diperbolehkan.

Namun, izin mudik di tahun ini tentunya memiliki beberapa persyaratan, seperti pemudik yang telah melakukan vaksinasi sebanyak dua kali dan booster bebas untuk tidak melakukan tes PCR/antigen, sedangkan bagi pemudik yang hanya melakukan dua kali vaksinasi namun belum melakukan booster wajib menyertakan hasil negatif dari tes COVID antigen.

Pemudik yang baru melakukan satu kali vaksinasi wajib menyertakan hasil negatif dari tes PCR, sedangkan yang belum pernah melakukan vaksinasi karena kondisi kesehatan khusus diminta menyertakan surat keterangan dari dokter.

Anak-anak yang berusia 6 tahun ke bawah perlu didampingi oleh orang dewasa yang sudah memenuhi ketentuan vaksinasi dan pemeriksaan COVID-19.

Aturan terkait vaksinasi ini berlaku bagi masyarakat yang hendak pulang kampung baik dengan menggunakan mode transportasi umum maupun kendaraan pribadi.

Beberapa hal yang juga perlu diperhatikan ketika mudik adalah tetap mengikuti protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan sebisa mungkin tetap menjaga jarak serta mengunduh aplikasi peduli lindungi.

Aturan vaksinasi yang dijelaskan di atas diharapkan dapat dipatuhi oleh masyarakat agar kesehatan tetap terjaga.

Selain menjaga kesehatan, pemerintah dan pihak terkait seperti POLRI juga senantiasa berusaha untuk menjaga keamanan masyarakat dalam bermudik.

Sejumlah anggota polisi lalu lintas telah dikerahkan untuk mengawal ketertiban dan kelancaran arus mudik di beberapa titik yang senantiasa ramai dilewati oleh para pemudik setiap tahunnya.

Hal ini dilakukan agar arus lalu lintas tetap berjalan dengan lancar meskipun volume kendaraan tentunya akan meningkat.

Bagi yang menggunakan mode transportasi umum, pemerintah dan polisi juga berusaha untuk mengawasi beberapa titik yang dianggap rawan kejahatan seperti stasiun, terminal, pelabuhan, maupun bandara sehingga masyarakat tetap bisa melakukan perjalanan mudik dengan aman.

Beberapa rest area di jalan tol juga telah dipersiapkan oleh pemerintah untuk mendukung kenyamanan pengendara yang menggunakan jalan tol.

Pengendara yang ingin beristirahat sejenak atau melaksanakan sholat dapat menggunakan fasilitas ini. Pemudik, khususnya supir dianjurkan untuk beristirahat jika mengalami kelelahan atau mengantuk selama dalam perjalanan untuk menghindari terjadinya kecelakaan yang dapat menelan korban jiwa.

Pemerintah juga menghimbau kepada masyarakat untuk mudik lebih awal jika memungkinkan untuk menghindari kepadatan penumpang yang berlangsung pada puncak arus mudik pada tanggal 28-30 April 2022.

Upaya pemerintah ini perlu kita apresiasi dalam memberikan keamanan dan kenyamanan warga yang melaksanakan mudik.

Instansi POLRI sendiri juga menunjukkan upaya yang maksimal dalam menghadapi mudik lebaran tahun ini.

POLRI mengerahkan 144.392 personel untuk melakukan pengamanan yang terdiri dari personel Mabes Polri, kepolisian daerah, dan personel dari instansi terkait.

Pengamanan juga tidak hanya dilakukan di jalur arus mudik, melainkan di beberapa tempat seperti mesjid dan pusat perbelanjaan.

Sebagai masyarakat, kita perlu mematuhi aturan yang telah dibuat oleh pemerintah guna melindungi kesehatan diri sendiri dan mendukung pemerintah dan polisi dalam menciptakan kenyamanan dan keamanan selama mudik berlangsung, sehingga kejahatan dan kemungkinan terburuk lainnya bisa kita minimalisir semaksimal mungkin. (*)

  • Bagikan