Ajiep Padindang Sebut Penyaluran BLT Minyak Goreng Tidak Efektif

  • Bagikan
Anggota DPD RI, DR. H. Ajiep Padindang, SE.MM

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng telah disalurkan ke masyarakat, tidak terkecuali di Sulawesi Selatan (Sulsel). Pemerintah menyalurkan bantuan itu untuk meringankan beban masyarakat, di tengah mahalnya harga minyak goreng saat ini.

Untuk mempermudah, penggunaan BLT juga boleh dibelanjakan di mana saja, selama sesuai peruntukannya untuk membeli minyak goreng.

Namun, faktanya. Proses penyaluran BLT minyak goreng sama halnya bantuan lainya, selalu ditemukan ada kendala di lapangan. Bahkan peruntukanya tidak sesuai diharapkan.

"Dalam rangkaian safari ramadhan saya di daerah-daerah (Sulsel), saya memantau banyak tentang bantuan sosial sampai kepada bantuan penyerahan tunai (BLT) desa namanya. Saya tidak melihat bantuan tunai yang dikucurkan pada masyarakat dan dampaknya mendorong daya beli masyarakat," kata Anggota DPD RI, DR. H. Ajiep Padindang, SE.MM, di Makassar, Rabu (27/4/2022).

Diketahui, Pemerintah pusat telah menyerukan kepada masyarakat agar bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng sebesar Rp 300 ribu dipergunakan sesuai peruntukannya.

Lebih jauh mantan anggota DPRD Sulsel itu berpandangan bahwa fakta di lapangan, dia tidak melihat efektifnya bantuan.

"Saya tidak melihat efektifitasnya, bahkan ketika saya tanya beberapa masyarajat, kau sudah terima bantuan subsidi minyak goreng itu. Kemana dibelanjakan dan untuk apa. Banyak macam jawaban," jelasnya

Dikatakan, ada 20,5 juta rakyat indonesia yang berhak menerima BLT dengan data. Namun, dia menilai ini merepotkan karena tidak bagus, selain itu sudah mengucur tak efisien.

"Akhirnya diterima oleh ini dan itu, ketika kita tanya sudah terima itu subsidi minyak goreng. Jawabnya kayaknya sudah pak. Padahal maksudnya sudah diapakan bantuan tersebut itu tujuannya. Bantuan itu kan agar masyarakat bisa segera membeli minyak goreng dengan uang bantuannya," tandasnya. (*)

  • Bagikan