PAREPARE, RAKSUL -- Kasus hepatitis akut tetap menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Parepare. Wali Kota Parepare, Dr HM Taufan Pawe sudah menginstruksikan SKPD terkait yakni Dinas Kesehatan (Dinkes) dan RSUD Andi Makkasau untuk selalu siaga.
Taufan Pawe yakin Dinas Kesehatan dan RSUD Andi Makkasau dapat menangani munculnya kasus hepatitis akut, sama seperti menangani kasus Covid-19 yang dilakukan dengan sangat baik.
Karena itu, Taufan Pawe meminta Dinas Kesehatan untuk intens memantau dan melaporkan apabila terdapat kasus hepatitis akut di Parepare sesuai dengan gejala yang telah dipublikasikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
"Terus pantau agar dapat ditangani sesegera dan secepat mungkin sehingga pasien dapat tertolong," ingat Taufan Pawe, Senin, 9 Mei 2022.
Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel ini mengimbau masyarakat agar tetap waspada dengan kemunculan penyakit baru ini, namun tetap tenang, jangan panik.
"Tetap waspada namun jangan panik. Jika ada gejala segera bawa ke rumah sakit untuk diberikan penanganan medis," pesan Taufan Pawe (TP).
Hingga saat ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat sekira 288 kasus hepatitis akut dari 20 negara dengan lebih dari 50 kasus tambahan yang masih dalam penyelidikan.
Di Indonesia tercatat ada 3 kasus hepatitis akut meninggal dunia dalam dua pekan.
Fenomena Hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya, menjadi sorotan dunia setelah WHO menetapkannya sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) pada 15 April 2022.
Menurut Kemenkes, gejala awal Hepatitis akut misterius adalah gangguan gastrointestinal:
mual, muntah, diare berat, demam ringan
Gejala bisa lanjut dengan air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB putih pucat, kulit dan mata kuning, gangguan pembekuan darah, kejang, penurunan kesadaran. (*)