WAJO, RAKYATSULSEL - Tidak sebatas dalam visi misi pemerintahannya, Bupati Wajo, Amran Mahmud, secara pribadi gencar melakukan syiar Islam di Kabupaten Wajo. Seperti penyampaiannya pada berbagai kesempatan, yakni membawa Bumi Lamaddukelleng melahirkan generasi qur'ani.
Amran Mahmud baru saja melakukan soft launching Pondok Tahfiz Imam Ahmad di Desa Sogi, Kecamatan Maniangpajo, Selasa (10/5/2022). Pondok tahfiz ini dibangun oleh keluarga Amran Mahmud sendiri. "Ahmad" diambil dari nama dari putra ketiga Amran Mahmud.
Soft launching digelar di aula yang menjadi bangunan pertama rampung dirangkaikan peletakan batu pertama pembangunan asrama santri. Nantinya akan menyusul pembangunan masjid dan beberapa bangunan lainnya.
Selain dihadiri kedua orang tua, saudara, dan keluarga Amran Mahmud dan Sitti Maryam, juga dihadiri jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo, mulai dari asisten, staf ahli, kepala perangkat daerah, hingga camat. Selain itu, turut hadir Badan Pertanahan/Agraria dan Tata Ruang (BPN/ATR) Wajo, Ketua Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Wajo, para alumni binaan Ustaz Adi Hidayat, serta para tokoh dan dermawan.
Amran Mahmud menuturkan bahwa di tempat ini dirinya meniatkan mengajak semua lapisan masyarakat berjemaah berfastabiqul khairat sehingga bisa dalam membangun peradaban dan menuju rida Allah Swt.
"Dulu ini merupakan lahan pribadi yang saya beli, luasnya hanya sekitar satu hektare. Kemudian bertambah dan terus bertambah dari wakaf dari pemilik lokasi sekitar sehingga luasnya sekarang ini menjadi sekitar delapan hektar," ungkap kepala daerah yang juga dikenal sebagai dai ini.
Konsep yang ditawarkan di pesantren ini nantinya, lanjut Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Wajo ini, adalah menggratiskan semua biaya anak-anak yang ingin menghafal Al-Qur'an. Di atas lahan ini, selain dibangun fasilitas untuk mendukung kegiatan santri, juga dimanfaatkan untuk pengembangan pertanian terpadu berbasis pondok pesantren. Hasilnya untuk membiayai operasional dan kegiatan pondok.
"Jadi selain belajar dan menghafal Al-Qur'an, kita akan ajarkan anak-anak kita untuk wirausaha. Saya sendiri akan purnakan waktu untuk berbagi pengalaman dan mentransfer semua pengetahuan yang saya miliki kepada seluruh anak yang menghafal di pondok ini kelak, baik kewirausahaan dan skill entrepreneur maupun kepemimpinan. Itulah nilai lebih yang kita tawarkan kepada anak-anak kita," beber Amran Mahmud.
Amran Mahmud menuturkan bahwa dirinya merencanakan pembelajaran pada Juli 2022 nanti ketika asrama dan masjid selesai dibangun. Untuk tahap awal ini juga akan dibimbing oleh Ihsan, merupakan anak binaan Ustaz Adi Hidayat yang menguasai metode At Taisir 30 juz. Ia akan dibantu Martan yang juga anak binaan Ustaz Adi Hidayat.
"Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi atas semua dukungan dan bantuan maupun sumbangan dari seluruh pihak. Sekali lagi, kami memang niatkan ini untuk mengajak kepada semua untuk berjemaah dalam menyerukan kebaikan. Jazakumullah khairan katsiran," ucap Amran Mahmud.
Pada kesempatan ini pula Amran Mahmud menyerahkan bibit jagung kepada lima kelompok tani. Selain itu, ada penyerahan secara simbolis 150 paket sembako kepada masyarakat penerima bantuan dari Kementerian Pertanian bekerja sama Dinas Ketahanan Pangan Sulawesi Selatan dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Wajo, serta 300 paket minyak goreng dari pribadinya.
Diketahui, pada waktu istirahat usai acara, beberapa sumbangan dari donatur didaftarkan kepada panitia pembangunan, mulai dari sumbangan material, uang, bahkan berupa bangunan. (*)