Dirinya menjelaskan pengawasan yang dilakukan oleh pihaknya dengan melakukan pengecekan langsung terhadap kondisi penumpang seperti dengan menyiapkan alat pengukur suhu tubuh dan melihat secara detail warna kulit penumpang. Gejala-gejala Hepatitis akut ini adalah warna kulit tubuh, mata hingga kuku yang berwarna kuning.
"Tim kami yang bertugas harus memperhatikan itu karena ternyata Hepatitis ini tidak semuanya mengalami demam," imbuh dia.
Haskar menyebutkan, bila ada penumpang yang ditemukan mengalami gejala-gejala tersebut, maka dengan sigap pihaknya akan membawa penumpang tersebut untuk melakukan pengecekan kesehatan.
"Jika ditemukan penumpang matanya berwarna kuning, maka diperiksa lagi apakah dia terkena hepatitis tipe A,B,C,D,E ataukah penyakit hepatitis akut. Oleh karena itu kami teman-teman ada yang menemukan, kita akan merujuk yang bersangkutan untuk diambil sampel darahnya," beber dia.
Dirinya juga melibatkan agar pengawasan juga dilakukan oleh seluruh pihak terkait untuk melakukan pengawasan terhadap penyakit hepatitis akut, terutama pada pihak maskapai, dan pemilik kapal.
"Kami berupaya semaksimal mungkin melakukan pengawasan. Oleh karena itu kami harus melibatkan semua sektor, seperti maskapai, termasuk laut, pihak pemilik kapal, untuk sama-sama mengamati karena petugas kesehatan tidak semuanya berada dimana mana mendampingi semua penumpang,' ucapnya.
Haskar menyebut seluruh pihak harusnya terlibat dalam pencegahan penyakit hepatitis akut ini seperti masyarakat, pererintah dan pihak-pihak terkait," ujar dia.
Humas Bandara Sultan Hasanuddin, Iwan Rusdianto mengatakan pihaknya tetap terus berkoordinasi dengan KKP kelas I Makassar untuk mengantisipasi dan pencegahan penyakit hepatitis akut.