MAMUJU, RAKYATSULSEL - Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Barat, (Sulbar), Suhardi Duka ikut berkomentar soal berakhirnya masa jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar-Enny Anggraeni. Suhardi Duka menghaturkan terima kasih kepada kedua sosok tersebut.
Bagi SDK panggil akrab Suhardi Duka, bukan hal mudah bagi seseorang untuk memutuskan mengabdi bagi daerah. Apa yang dilakukan oleh Gubernur Ali Baal dan Wakli Gubernur Enny Anggraeni adalah sebuah pengabdian yang mesti diapresiasi.
"Saya hanya ingin mengatakan, ingin mengucapkan terima kasih kepada ABM (Ali Baal Masdar), karena sudah mengabdikan dirinya selama lima tahun. Meninggalkan keluarganya pasti. Karena menjadi Gubernur itu tidak mudah, 18 jam waktu digunakan untuk kepentingan publik, dan ABM sudah melakukan itu," ucap Suhardi Duka saat ditemui, Kamis (12/5).
SDK menambahkan, publik pasti punya hak untuk mendefinisikan segala prestasi atau bahkan kekurangan yang masih ada di lima tahun kepemimpinan Ali Baal-Enny Anggraeni. Terlepas dari itu, Anggota Komisi IV, DPR RI itu menilai keduanya telah mengabdi secara sungguh-sungguh.
"Ada prestasi yang ditanamkan oleh Pak ABM, walaupun yah tentu publik bisa menilainya berbeda. Sebab hak publik juga untuk menilainya. Apakah dia sukses atau gagal, itu urusan publik. Di mata saya, saya melihat bahwa ABM itu sungguh-sungguh telah menjalankan tugasnya sebagai Gubernur, di tengah kondisi yang sudah tidak prima lagi, Beliau masih bisa mengurusi rakyat. Itu yang saya lihat. Saya sebagai salah satu katakanlah tokoh di Sulbar, yah saya mengucapkan terima kasih. Jasanya ABM sudah cukup banyak, kita masyarakat Sulbar harus mendoakan Beliau dan Ibu Enny supaya bisa tetap sehat, bisa kembali waktunya untuk kelurga, karena selama ini telah habis waktu beliau digunakan untuk tugas-tugasnya sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur," urai SDK.
Partai Demokrat sebagai pemilik kursi terbanyak di DPRD Sulawesi Barat, kata SDK mengapresiasi Ali Baal Masdar yang memiliki pemahaman cukup baik utamanya dalam hal peran dan fungsi DPRD. Hal itu terbukti saat penggunaan hak interpelasi oleh DPRD Sulawesi Barat yang ujungnya diterima oleh Gubernur Sulawesi Barat itu.
"Terima kasih telah bisa menjadi mitra yang baik bagi DPRD Sulbar, yang secara kelembagaan diketuai oleh anak saya sendiri," jelas SDK.
Ali Baal, kata SDK, adalah pribadi yang baik. Setidaknya, itu kesan yang didapat oleh Bupati Mamuju dua periode itu saat bertemu dengan kompetitornya itu di Pemilukada Sulawesi Barat 2017 yang lalu. Kesannya sama, entah itu bertemu di momentum formal, atau di kondisi non formal.
"Prinsipnya, Pak Ali Baal pribadi yang baik. Saya selama Beliau jadi Gubernur, sekali saya ke ruang kerja Gubernur bertatap muka. Kemudian sekali juga diundang di ruang pola kantor Gubernur untuk mengisi satu materi di sana. Lalu sekali saya ke Rujab Gubernur, bertamu. Saya diterima dengan baik. Pak Gubernur dengan Ibu Ruskati, keduanya hangat dengan saya, dan tentunya di situ saya merasakan bahwa Beliau juga menghargai saya. Paling terakhir saya ketemu pada saat pelantikan Bupati. Di situ juga sangat hangat saya diterima oleh Pak ABM," ungkapnya.
"Intinya, terima kasih Pak ABM sudah memimpin Sulbar selama lima tahun terakhir," simpul SDK.
Jika tak aral melintang, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian akan melantik lima Penjabat (Pj) Gubernur, Kamis (12/05) pagi ini. Termasuk Akmal Malik yang Dirjen OTDA itu untuk jabatan Pj Gubernur Sulawesi Barat. Pelantikannya akan dipusatkan di Ruang Sasana Bhakti Praja Kemendagri. (Sdr)