BANTAENG, RAKYATSULSEL - Bupati Bantaeng, Ilham Syah Azikin meletakkan batu pertama pembangunan rumah Tahfidz Masjid Raya Bantaeng, Jumat (13/5). Pembangunan rumah tahfidz, rencananya akan berlantai dua dengan kebutuhan anggaran Rp 900 juta.
Ketua pengurus masjid raya Bantaeng, HM Amri Pakanna mengatakan, bangunan ini akan dilaksanakan dengan bantuan dari jemaah masjid tersebut. Rencananya, bangunan ini terdiri dari rumah tahfidz dan tempat wudhu.
"Lantai dasar ini adalah tempat wudhu, sedangkan lantai atas ini adalah rumah tahfidz," jelas dia.
Dia mengatakan, pembangunan rumah tahfidz dan tempat wudhu ini adalah kebutuhan jemaah di masjid itu. Dia menyebut, tempat wudhu yang lama sudah terlalu sempit dan kadang membuat antrian panjang. Sementara rumah tahfidz dibutuhkan karena selama ini para penghapal Alquran ini menggunakan ruang sekolah untuk belajar.
"Rumah tahfidz ini juga untuk mendukung program pemerintah yaitu satu tahfidz satu desa," kata dia.
Dia menambahkan, Masjid raya Bantaeng adalah salah satu ikon di Kabupaten Bantaeng. Masjid ini dibangun pada 1949 oleh para pejuang kemerdekaan.
"Masjid ini adalah ikon kita semua. Tempatnya strategis dan banyak disinggahi para musafir," jelas dia.
Bupati Bantaeng, Ilham Syah Azikin memberikan apresiasi atas inisiasi pengurus masjid untuk memakmurkan masjid ini. Dia mengatakan, masjid yang menjadi ikon ini akan terus mendapat perhatian pemerintah.
"Di awal-awal pemerintahan saya, saya sudah minta agar pagar masjid dihilangkan saja, diganti dengan taman yang lebih lapang. Kami ingin masjid ini bisa menjadi salah satu tempat singgah para musafir," jelas dia.
Dia juga membeberkan program satu desa satu tahfidz yang saat ini dalam tahap proses verifikasi di tingkat desa. Dia menyebut program ini sudah mulai berlangsung dan akan membutuhkan peran rumah tahfidz yang ada di masjid-masjid.
"Kita tentu membutuhkan sinergitas yang baik dengan rumah-rumah tahfidz yang ada di Bantaeng," kata dia. (Jet)