Momen PSBM, Ketua KKSS Bali Ungkap Rahasia Sukses di Tanah Rantau

  • Bagikan
Ketua KKSS Bali, Masrur Makmur La Tanro Perlihatkan Koran Harian Rakyat Sulsel Momen PSBM 2022

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Momen Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) kembali digelar tahun ini setelah vakum dua tahun akibat pandemi virus Covid-19.

Wadah berkumpul bagi para saudagar Bugis-Makassar yang sukses di perantauan ini berlangsung 28 April 2023 di Hotel Claro Makassar.

Salah satu pengusaha sukses di tanah rantau yang juga hadir dalam PSBM kali ini adalah Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Bali yang juga Pendiri Yayasan Pesantren Modern Shohwatul Is'ad, Masrur Makmur Latanro.

Masrur--sapaan akrabnya, mengungkapkan jika kiat sukses itu didasari pada passion. Ketika sudah menetapkan usaha, maka selanjutnya bidang itu dilakoni secara kontinyu. Tujuannya, usaha itu bisa bertahan lama.

Bahkan eksis sebagai pioner, seyogianya menerapkan prinsip Be The First, Be Better, Be Different, and Never Behind.Saat ini, core bisnisnya fokus bergelut dengan pariwisata manca negara.

Ketika pandemi mewabah global, ia berinvestasi pada kebutuhan primer, seperti makanan. Akhir-akhir ini dengan berangsur menurunnya pandemi, geliat bisnis pariwisata Bali mulai sedikit bangkit.

Selain sebagai pengusaha, Masrur aktif menulis buku. Kata dia, mengutip pepatah orang Arab berbunyi "Khaeru Jalisen Fi Azzamaani Kitabon" yang artinya "Teman Duduk Setiap Suasana Adalah Buku".

Menulis itu, menurut Masrur, merefresh otak kiri-kanan agar tetap aktif. Ketika otak diaktifkan, akan terjadi regenerasi sel otak yang menghindarkan tubuh dari penyakit alzeimer, meringankan stres, dan penyakit jantung.Bahkan, meningkatkan konsentrasi dan income dari royalti.

Terpenting dengan menulis buku, membuat tipikal penulisnya menjadi open minded, cakrawala luas, dan memiliki banyak sudut pandang terhadap sesuatu."Sampai sejauh ini sudah ada empat buku. Selama di Maroko, menyelesaikan penulisan buku.

"Orang Islam Dilarang Sakit". Intinya mengupas relevansi gerakan salat dengan kesehatan," ujar Masrur, Minggu (15/5).

Kemudian, kata dia, "Buku Dilarang Miskin". Dilarang miskin, berarti tidak ada kemiskinan dalam Islam. Asalkan mau kerja; Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Tuntas, dan Kerja Ikhlas.

  • Bagikan