OPINI: PSBM dan Mengenang Kebesaran Syeikh Yusuf di Afrika Selatan

  • Bagikan
Hafid Abbas, Ketua Senat UNJ dan Ketua Dewan Senat PTN se-Indonesia

Para pengusaha Bugis-Makassar dapat memetik semangat ini yang dalam khasanah masyarakat Bugis dikenal ungkapan tegasi sanree lopimmu kosikotu taro sengereng yang bermakna di manapun perahumu bersandar (dimana pun engkau berada), di sanalah engkau beradaptasi menanam budi baik “legacy” yang akan dikenang abadi.

Atas kekaguman Nelson Mandela, Dullah Omar, dan para pejuang anti apartheid pada semangat perjuangan dan ketokohan Syeikh Yusuf, ketika saya kembali ke tanah air, saya bersama Robert Evans (sahabat dekat Mandela) menemui dan mengusulkan kepada Prof Rady A Gani, Rektor Unhas, agar Nelson Mandela dapat diberi Doktor Kehormatan dari Unhas.

Akhirnya, pada 10 September 2005, Doktor Kehormatan itu diberikan oleh Unhas kepada Presiden Mandela.

Robert Evans, adalah sahabat yang telah saya usulkan menjadi Konsultan Internasional ketika kedua negara, Indonesia dan Timor Leste memilih menyelesaikan persoalan HAM masa lalunya melalui mekanisme Komisi Kebenaran dan Persahabatan (KKP) yang dibentuk pada 14 Agustus 2005 dan menyampaikan laporannya pada 15 Juli 2008.

Achmad Ali (Guru Besar FH Unhas) adalah salah seorang anggota KKP, dan Robert Evans menerima penghargaan Doktor Kehormatan dari Universitas Negeri Makassar pada 27 Februari 2009 atas jasanya memajukan pendidikan HAM di tanah air dan mempertemukan akar sejarah Bugis Makassar dengan Afrika Selatan.

Kenangan ini semua saya abadikan di the Jakarta Post beberapa hari setelah meninggalnya Nelson Mandela https://www.thejakartapost.com/news/2013/12/15/mandela-and-his-source-inspiration-sheikh-yusuf.htmlhttps://www.thejakartapost.com/news/2013/12/15/ mandela-and-his-source-inspiration-sheikh-yusuf.html. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version