Golkar, PPP dan PAN di Sulsel Jajaki Koalisi Parmenen, Ini Kata Pengamat Unhas

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Perhelatan politik serentak 2024 sisakan satu tahun lebih. Komunikasi politik lintas Partai Politik (Parpol) kian masif. Tak terkecuali Partai Golkar, PPP dan PAN nampak erat menjalin koalisi mulai dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) masing-masing hingga di tingkat provinsi serta kabupaten/kota di Indonesia.

Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) ikut ambil bagian dalam menyambut dan menerjemahkan jalinan koalisi DPP, pun menjadi cikal bakal kepastian koalisi baik di Pemilihan Presiden (Pilpres) lebih-lebih Pemilihan Kapala Daerah (Pilkada) serentak 2024 kelak.

Tak menunggu waktu lama, ketiga Parpol diatas berlangsungkan pertemuan di Hotel Claro Makassar, Jumat 13 Mei 2022 malam.

Sebagai pengamat politik melihat koalisi ini. Akankah bertahan dan mengusung capres di Pemilu  2024. Tasrifin Tahara, pengamat Politik (Universitas Hasanuddin) Makassar, mengatakan, koalisi parmenen dibangun tiga parpol itu bertahan atau tidak bukan hanya sekadar pemanis.

"Kan sudah kompak, bertahan atau bukan dalam  mengusung capres di Pemilu 2024 itu hanya 'pemanis' agar eksistensi ketiga parpol ini ada dalam wacana," jelasnya, Selasa (17/5/2022).

Menurutnya, apalagi wacana sudah punya usulan capres. Menurut dia, ini bisa dilihat dalam berbagai aspek. Pertama, sebagai strategi karena ketiga parpol ini dalam menghadapi pemilu legislatif pada tingkat kabupaten/kota, provinsi dan pusat yang berarti ini menguatkan parpol yang terancam  tidak lolos dalam electoral threshold karena munculnya partai-partai baru yang menjadi ancaman.

"Kedua, sangat menguntungkan partai besar yang sudah memiliki calon presiden sendiri semisal Partai Golkar sehingga nilai jual capresnya semakin naik karena sudah mengandalkan koalisi parpol tersebut," tuturnya.

Yang ketiga kata dia, namanya koalisi bisa berfluktuasi. Artinya ada kemungkinan tidak permanen atau bisa jadi ada tambahan dukungan koalisi dari parpol lain.

"Intinya politik selalu dinamis dan parpol selalu mereposisi pada kesempatan mana bisa merebut ruang kekuasaan," pungkasnya. (*)

  • Bagikan