Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) itu menilai, Ganjar punya kualitas kepemimpinan selama dua periode memimpin Jawa Tengah.
"Pak Airlangga butuh wakil, hasil survei baru-baru ini apalagi (Airlangga) dipasangkan Pak Ganjar maka persaingan sangat ketat, tidak ada perbedaan menonjol," katanya.
Keputusan Pada Ganjar
Meski demikian, Nurdin Halid menilai usulan paket Airlangga-Ganjar tersebut semua bergantung pada keputusan Gubernur Jawa Tengah tersebut.
Nurdin menilai, dua tahun menuju pilpres, persaingan politik masih dinamis, segala kemungkinan terbuka.
"Itu sangat memungkinkan, politik itu kan dinamis, semua serba memungkinkan, apabila tujuan hendak dicapai, tapi yang paling penting bagaimana kemaslahatan dan kesejahteraan bangsa kita," katanya.
"Kalau menurut saya, Pak Airlangga ingin menang maka dia pilih Pak Ganjar. Apakah pak Ganjar bersedia, itu kita tidak tahu," lanjutnya.
Nurdin mengingatkan tujuan politik itu untuk merebut kekuasaan. Maka hal wajar bisa tiga ketua umum partai sepakat membangun Koalisi Indonesia Bersatu.
"Politik itu bicara soal kepentingan bagaimana rebut kekuasaan, politik itu ujungnya merebut kekuasaan, politik itu bagaimana bisa berkuasa, karena kekuasaan tidak diberi tapi direbut," katanya.
Sebelumnya diberitakan Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) telah sepakat membentuk koalisi.