Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan, terjadinya konflik antara Rusia dan Ukraina berpengaruh terhadap kondisi penawaran dan permintaan di pasar dunia.
Misalkan, hal ini berdampak pada terganggunya pasokan energi, pangan, serta komponen input produksi di dunia.
Namun, belajar dari pengalaman pada 2021, Airlangga menegaskan, kolaborasi dan sinergi adalah hal penting mengingat banyak tantangan ke depan yang akan dihadapi selain pandemi Covid-19.
Misalnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2022 yaitu 5,01 persen (yoy), masih lebih baik dari negara-negara lain, misalnya Korea Selatan (3,07 persen), Singapura (3,40 persen), Jerman (4,00 persen), Amerika Serikat (4,29 persen), dan Tiongkok (4,80 persen). Indonesia hanya sedikit di bawah Vietnam (5,03 persen). (*)