Peringatan Hari Lupus Sedunia, Bupati Wajo Tekankan Pencegahan Dini

  • Bagikan
Bupati Wajo, Amran Mahmud Hadiri World Lupus Day di Kantor Bupati Wajo, Jumat (20/5)

WAJO, RAKYATSULSEL - Bupati Wajo, Amran Mahmud, meminta pendataan dan deteksi menyeluruh wilayah yang rawan penyakit lupus.

Menurutnya, penyakit ini akan berakibat fatal dan bisa menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan baik.

Amran Mahmud menyampaikan hal ini menghadiri dan membuka peringatan World Lupus Day 2022 yang digelar di Ruang Pola Kantor Bupati Wajo, Jumat (20/5).

Peringatan World Lupus Day atau Hari Lupus Sedunia diperingati tiap 10 Mei.Kegiatan ini digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo melalui Dinas Kesehatan Wajo bekerja sama Perhimpunan Reumatologi Indonesia Cabang Makassar dan Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia Cabang Makassar dalam bentuk seminar yang mengulas tema Mengenal Penyakit Lupus Eritematosus Sistemik dan Penyakit Sendi dan Reumatik Lainnya.

Kegiatan ini ini dihadiri Ketua DPRD Wajo diwakili Wakil Ketua II, Andi Senurdin Husaini, kepala perangkat daerah, camat, para direktur rumah sakit, pimpinan organisasi wanita dan organisasi kesehatan, kepala puskesmas, kepala sekolah, para pengurus Forum Kabupaten Sehat, serta panitia dan peserta lainnya.

Amran Mahmud menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini.

"Seminar ini tentu sangat dibutuhkan sebagai sosialisasi kepada masyarakat tentang gejala penyakit lupus. Tentu akan berbeda penanganannya jika sudah lama bergejala penyakit ini, namun tidak diketahui bahkan tidak ditangani," ucapnya.

Oleh karena itu, lanjut Amran Mahmud, esensi dari kegiatan ini adalah bagaimana peserta yang hadir bisa membantu menyebarluaskan dan menyosialisasikan kepada masyarakat. Pencegahan sejak dini tentu lebih baik.

"Saya berharap kegiatan ini nantinya akan ada tindak lanjut. Tentu kolaborasi dan sinergitas dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk langkah antisipasi. Karena, sebenarnya membangun kesehatan itu yang paling penting adalah bagaimana mencegah yang penyakit," harapnya.

Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof. Haerani Rasyid, yang turut hadir pada kesempatan ini menjelaskan bahwa lupus bisa dikatakan penyakit seribu wajah.

"Kadang mereka (pasien) datang ke berbagai dokter, biasanya pada dokter kesembilan atau kesepuluh baru terdeteksi bahwa itu adalah penyakit lupus. Masalahnya adalah tingkat kematian jika tidak terdeteksi dari awal itu merupakan masalah besar," ucapnya.

Haerani menyampaikan terima kasih atas dukungan dan sambutan Pemkab Wajo serta panitia sehingga kegiatan peringatan World Lupus Day 2022 bisa dilaksanakan hari ini.

"Saya berharap kerja sama ini bukan hanya sampai pada peringatan hari ini. Kami siap mendukung Kabupaten Wajo, khususnya dalam bidang kesehatan," tuturnya.

Ketua Perhimpunan Reumatologi Indonesia Cabang Makassar, Faridin H.P., menyampaikan Hari Lupus Sedunia harus diperingati karena makin banyaknya ditemukan penyakit autoimun, dalam hal ini lupus.

"Kami menyampaikan terima kasih kepada Dekan Fakultas Kedokteran Unhas Makassar, Ibu Prof. Haerani Rasyid atas dukungan, arahan, dan bimbingannya dalam penanganan atau penatalaksanaan pasien lupus," kata dia.

Faridin yang juga akan membawakan materi pada seminar ini berharap agar seluruh masyarakat Wajo bisa mengenali penyakit ini sehingga mempermudah penanganannya. Makin cepat dikenali, maka pengobatan akan lebih baik.

Selain Faridin yang membawakan materi bertema Mengenal Penyakit Lupus: Sebagai Awam Apa yang Harus Dilakukan?, Abd. Rahman Umar membawakan materi dengan tema Penyakit Rematik Karena Tingginya Kadar Asam Urat Darah dan dipandu Sostro.

Sebagai informasi, penyakit lupus atau yang biasa dikenal dengan sebutan Sistemik Lupus Eritematosus (SLE) merupakan penyakit peradangan kronik yang terjadi karena sistem daya tahan tubuh seseorang menyerang sel dan jaringan tubuhnya sendiri. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version