Polisi Rekonstruksi Motif Cinta Segi Tiga

  • Bagikan
Rekonstruksi Adegan Pembunuhan Pegawai Kontrak Dishub Makassar, Najamuddin Sewang

M. Asri dan Sahabuddin datang menggunakan sepeda motor, lalu kemudian melemparkan air dan satu butir telur ke arah rumah Najamuddin Sewang. Air dan telur itu adalah merupakan alat santet. Namun rupanya santet tersebut tak mempan bagi Najamuddin Sewang.

Rekontruksi selanjutnya berlangsung di depan Perumahan Najamuddin Sewang, Jalan Sultan Alauddin. Namun kali ini yang diperagakan adalah kejadian tanggal 3 April 2022 sebelum penembakan tejadi sekitar pukul 09.00 wita.

Tersangka Chairul Akmal selaku eksekutor dalam kasus ini ternyata sudah membuntuti korban Najamuddin Sewang. Chairul Akmal yang merupakan polisi itu menunggu Najamuddin Sewang keluar dari kompleks rumahnya.

Dalam reka adegan ini Chairul Akmal sudah membawa senjata api yang akan digunakan menghabisi nyawa korban. Sementara di lokasi rekonstruksi selanjutnya di Jalan Beringin, Kecamatan Rappocini tepatnya di kediaman Muh. Iqbal Asnan reka adegan dilakukan secara tertutup.

Sejumlah awak media tak mengetahui kejadian apa yang direkonstruksikan sebab pagar rumah ditutup dan hanya petugas yang diperbolehkan masuk kedalam.

Terakhir, tiga titik rekontruksi didatangi sebelum rekontruksi ditunda dan dilanjutkan Jumat (20/5) besok. Pertama di rumah kedua Muh. Iqbal Asnan di Jalan Kumala, Tamalate, Kota Makassar.

Di lokasi ini oknum anggota Polisi yang turut jadi tersangka ternyata sempat menerima uang panjar sebesar Rp20 juta sebelum mengeksekusi Najamuddin Sewang.

Dalam reka adegan ini, tepat dalam rumahnya, Muh. Iqbal Asnan menyerahkan uang Rp20 juta pada ajudannya M. Asri untuk selanjutnya diberikan pada Sulaiman.

Selanjutnya M. Asri menyerahkan uang kepada, Sulaiman dalam posisi berdiri tepat di samping rumah Muh. Iqbal Asnan. Tak sendiri, M. Asri pada saat itu datang berboncengan bersama Chaerul Akmal.

Namun Chaerul Akmal hanya duduk duduk menunggu di atas motor.Uang panjar Rp20 juta yang diserahkan itu diduga merupakan uang operasional Satpol PP Kota Makassar.

Sebab, dalam berita acara pemeriksaan (BAP) disebutkan, pada pertengahan bulan Maret sekitar pukul 13.20 wita, Iqbal menyerahkan uang sebesar Rp20 juta di ruangan Kasatpol PP Makassar untuk dipergunakan sebagai operasional kegiatan Satpol PP.

Keesokan harinya, bertempat di Balaikota, Iqbal memerintahkan Asri agar menghubungi Sulaiman untuk menunjukkan rumah korban. Selanjutnya, Asri tiba di depan Masjid samping Asrama Brimob Pabaeng-baeng kemudian bertemu dengan Chaerul Akmal.

Asri memperkenalkan dirinya kepada Chaerul bahwa dirinya merupakan teman dari Sulaiman.Sekitar pukul 20.30 wita, Asri berangkat mengendarai sepeda motornya. Sementara Chaerul dan Sulaiman berboncengan menuju rumah korban.

Usai dari rumah korban, Asri, Chaerul dan Sulaiman ke rumah Iqbal di Jalan Kumala. Di sana mereka bertemu dengan Iqbal Asnan lalu kemudian penyerahan uang Rp20 juta dilakukan oleh Asri kepada Sulaiman.

Kepala seksi Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando mengatakan rekonstruksi kembali akan dilanjutkan, hari ini. Menurut dia, kondisi cuaca tidak memungkinkan untuk melanjutkan reka ulang itu sampai tuntas.

Dalam kasus ini, lima orang telah ditetapkan sebagai tersangka. Masing-masing mantan Kasatpol PP Kota Makassar, Muh. Iqbal Asnan, M. Asri ajudan Iqbal, Sulaiman oknum anggota Polisi sebagai pemilik senjata, Chairul Akmal oknum anggota Polisi sebagai eksekutor dan Sahabuddin anggota Dishub Kota Makassar yang disebut turut membantu pembunuhan. (Isak)

  • Bagikan

Exit mobile version