MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo mendapat kesempatan memaparkan aksi penanganan stunting di forum Konvergensi Lintas Sektor/Lintas Program Dalam Upaya Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat di Tingkat Sulawesi Selatan di Hotel Claro Makassar, Jumat (20/5).
Di depan para peserta dari semua kabupaten/kota di Sulsel, Wakil Bupati Wajo, Amran, memaparkan berbagai kinerja dari 8 aksi strategis, serta inovasi yang telah dilakukan Pemkab Wajo dan berbagai pihak guna mencegah dan menurunkan prevalensi stunting.
Pemaparan ini juga merupakan salah satu aspek penilaian kinerja aksi konvergensi stunting kabupaten/kota. Setiap pemerintah kabupaten/kota diminta memaparkan program dan inovasinya yang sudah dijalankan.
Amran yang didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Wajo, Sitti Maryam bersama Tim Koordinasi Pencegahan Prevalensi Stunting Kabupaten Wajo dari lintas OPD dan instansi, mengawali pemaparannya dengan mengurai penyebab stunting.
"Persoalan stunting merupakan agenda prioritas yang hendak dientaskan pemerintah daerah melalui penyusunan perencanaan, penganggaran dan implementasi program kegiatan oleh Tim Koordinasi Pencegahan Prevalensi Stunting Kabupaten Wajo," ucapnya.
Amran melanjutkan dalam program penanganan stunting, Pemkab Wajo Wajo telah melaksanakan aksi konvergensi stunting secara keseluruhan mulai aksi 1 sampai dengan aksi 8.
"Salah satu yang menjadi komitmen dalam rembug stunting, yakni bagaimana mengoptimalkan inovasi PAK GANTENG,” paparnya.
Pak Ganteng adalah akronim dari Perbanyak Makan Ikan Gabus untuk Mencegah Stunting. Ini merupakan bagian inovasi yang telah diluncurkan dengan terus mengkampanyekan kepada masyarakat memanfaatkan potensi ikan gabus. Mengingat, ikan ini banyak ditemukan di Danau Tempe.