JAKARTA, RAKYATSULSEL - Pertemuan yang dilakukan oleh tiga Ketua Umum (Ketum) partai politik (Parpol) yang menghasilkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dianggap sebagai upaya dalam rangka menjalankan amanat UUD 1945.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri di hadapan Ketum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan alias Zulhas beserta jajarannya secara fisik di Gedung ACLC KPK, Kuningan, Jakarta Selatan maupun secara virtual, Rabu siang (25/5).
Dalam acara Pendidikan Politik Cerdas Berintegritas (PCB) Terpadu 2022 ini, Firli mengajak rekan-rekan Parpol untuk bersama-sama KPK memberantas korupsi. Alasannya, partai politik memiliki peran yang sangat penting.
"Mohon maaf saya bukan politisi, tapi saya mencoba merumuskan peran partai politik di dalam sistim ketatanegaraan dan perjuangan mewujudkan tujuan negara kita," ujar Firli dalam sambutannya seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Rabu siang (25/5).
Yang pertama kata Firli, peran Parpol menjadi penting karena Parpol menguasai suara rakyat. Yang kedua, Parpol menghasilkan dan menelurkan wakil rakyat. Dan ketiga,Pparpol menghasilkan para pemimpin, baik di tingkat Bupati, Walikota, Gubernur, hingga pemimpin nasional.
"Kayanya mimpi kalau seandainya seseorang ingin jadi Capres, ingin jadi Cawapres tanpa partai politik. Karena UUD 1945 mengamanatkan, bahwa calon presiden dan calon wakil presiden, diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik," kata Firli.
Usai menyampaikan tiga dari empat peran penting Parpol tersebut, Firli lantas menyinggung soal adanya pertemuan antara Zulhas dengan dua Ketum parpol lainnya, yaitu Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketum PPP Suharso Monoarfa beberapa waktu lalu yang menghasilkan KIB.
"Beberapa waktu lalu saya lihat, Pak Zulkifli Hasan sudah bertemu dengan Pak Suharsono Monoarfa, bertemu dengan Pak Airlangga, itu juga dalam rangka menjalankan amanat UUD 1945, dan itu sah-sah saja," terang Firli.
Selanjutnya yang terakhir kata Firli, parpol mempunyai peran penting karena parpol merumuskan dan menghasilkan seluruh regulasi perundang-undangan melakukan kader yang ada di DPR.
"Karya bapak-bapak ibu-ibu sekalian, ditunggu anak bangsa. Karena itu, jangan pernah berhenti berkarya untuk bangsa dan negara," pungkas Firli. (Rmol)