MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar menyebut hujan deras yang melanda beberapa wilayah Sulsel dua hari terakhir disebabkan kenaikan suhu di Selat Makassar.
Hal itu disampaikan oleh Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar, Rizky Yudha, Jumat (27/5). Kata dia, selain kenaikan suhu permukaan laut, penyebab lain tingginya curah hujan. Itu, disebabkan adanya belokan angin yang membuat awan-awan hujan berkumpul di Sulsel bagian Barat.
Hal inilah yang membuat Makassar dan sekitarnya diguyur hujan deras. Meskipun secara resmi telah masuk musim panas pada awal Mei lalu.
"Dari analisa kami, beberapa faktor yang menyebabkan curah hujan kategori ekstrim di Sulsel bagian barat dan bagian selatan," kata Rizky Yudha.
Pertama, sambung dia, karena adanya kondisi SPL di Selat Makassar bagian selatan. Itu, hampir hangat berkisar antar 30 sampai 31 derajat celcius. Sehingga mendukung untuk terjadinya penguapan atau pasokan uap air di udara cukup banyak.
"Selain itu, ada belokan angin. Jadi angin di sekitar Sulawesi Selatan dan selat Makassar itu membelok sehingga terjadi pelambatan angin yang menyebabkan potensi untuk pertumbuhan awan-awan sangat tinggi," tukasnya.
Namun, kata Rizky, dari hasil analisis BMKG curah hujan lebat tidak akan terjadi lagi. Untuk hari ini dan tiga hari ke depan, kondisi cuaca di Makassar dan beberapa daerah di Sulsel akan kembali normal.
Curah hujan yang terjadi kemarin masuk kategori hujan lebat. Di mana curah hujan di atas 50 mili meter perhari melanda wilayah Pindrang, Parepare, Barru, Pangkep, Maros, Makassar, Gowa, Takalar, Bantaeng dan sebagian wilayah Wajo.
"Hari ini (Jumat) masih terpantau ada potensi hujan sedang hingga lebat, tetapi diperkirakan tiga hari ke depan cuacanya sudah mulai kondusif cerah berawan dan masih ada potensi hanya hujan ringan saja," paparnya.
"Mungkin suhunya yang akan kembali meningkat. Antara 32 sampai 35 derajat celcius. Kalau pun turun hujan itu potensinya sampai ke awal malam saja," tambahnya. (*)