Legislator Bantaeng Angkat Bicara Soal Adanya Tindak Kekerasan di Kawasan Industri KIBA

  • Bagikan
Legislator Bantaeng, Didik Sugiharto

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Peristiwa yang terjadi di Kawasan Industri KIBA Bantaeng yang kini banyak disorot publik dengan berbagai statement baik dari pegiat lingkungan, kontrol Sosial dan pemerintah ditanggapi Legislator Bantaeng Didik Sugiharto.

Didik--sapaan akrabnya, menilai, peristiwa yang terjadi di PT.Huadi Nickel Alloy perlu di sikapi secara bijak. Dimana adanya peristiwa dugaan tindak kekerasan yang dilakukan oleh oknum petugas beberapa waktu lalu harusnya menjadi bahan evaluasi.

Baik, pihak PT.Huadi maupun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantaeng. Meskipun itu bukan kecelakaan kerja.Dirinya menyayangkan peristiwa yang terjadi bukanya menjadi bahan evaluasi, justru dijadikan batu sandungan untuk saling melempar tanggung jawab dan terkesan menyudutkan.

"Saya ikut prihatin dengan kejadian yang dialami warga papang Loe beberapa waktu lalu dan diduga pelaku sudah diproses sesuai hukum dan itu perlu kita hargai," ucap Didik menanggapi peristiwa itu.

Anggota fraksi partai Gerindra itu menilai pernyataan yang disampaikan oleh Wakil Bupati Bantaeng Sahabuddin melalui media terkesan berlebihan. Di mana kejadian ini sudah ditangani oleh Polres Bantaeng dan Polda Sulsel.

Kehadiran PT. Huadi bukan baru hari ini beroperasi di Kabupaten Bantaeng baik buruknya sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.Sehingga, kata Didik seharusnya Pemkab Bantaeng hadir memberikan solusi, agar kendala yang selama ini dianggap belum maksimal bisa berjalan sesuai harapan bersama.

"Tidak bisa dipungkiri kehadiran PT. Huadi sudah menyerap tenaga kerja lokal dan memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan ekonomi dan terbukti memberikan kontribusi PAD," ujarnya.

Lebih jauh, dijelaskan adanya perusahaan tersebut membuat pertumbuhan ekonomi yang mencapai angka 8,86 persen dan menempatkan Kabupaten Bantaeng terbaik di Sulsel.

Selain itu, dari sektor pertanian dan lainnya kehadiran PT. Huadi juga salah satu penyumbang terbesar. Sehingga menurut dia, tak ada masalah yang tak ada solusi jika itu dipikirkan secara bersama.

"Jika kehadiran Industri KIBA selama ini dianggap menimbulkan masalah, tentunya itu yang perlu dicarikan solusinya. Namun, jika Huadi juga hengkang di Bantaeng apakah juga akan menyelesaikan masalah," bebernya.

Iapun menyampaikan, hal ini adalah persoalan yang sederhana dan perlu keterlibatan seluruh stakeholder untuk duduk bersama mencari solusi agar tidak ada pihak yang dirugikan.

Rencananya dalam waktu dekat ini akan memanggil pihak PT.Huadi Nickel Alloy untuk melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) agar melakukan evaluasi terhadap keluhan masyarakat selama ini. (*)

  • Bagikan