MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Peta koalisi menjelang Pilpres 2024 mulai bisa diraba-raba meskipun masih dinamis atau cair. Mengingat pelaksanaan pemilu masih kurang dari dua tahun lagi.
Namun, sejumlah partai politik sudah mulai membentuk poros koalisi untuk menghadapi hajatan lima tahunan.
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengatakan semua kemungkinan dalam politik akan terjadi. Bahkan, hingga menjelang injury time pun skenario politik bisa berubah.
Menurut bacaan Ujang, untuk konteks saat ini masih sangat memungkinkan akan ada tiga poros koalisi. Pertama, Koalisi Indonesia Bersatu (Golkar, PAN, dan PPP). Kedua, poros PDIP-Gerindra-PKB. Ketiga, Nasdem, PKS, dan Demokrat.
“Menarik jika koalisnya tiga poros. Pertama PDIP, Gerindra, dan PKB. Kedua, Golkar, PAN, dan PPP. Dan terakhir Nasdem, PKS, dan Demokrat,” ujar Ujang kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Kamis (26/5).
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini menilai, PDIP-Gerindra-PKB bisa saja akan mengusung Prabowo-Puan Maharani. Lalu Golkar-PAN-PPP bisa mengusung Airlangga atau Ganjar Pranowo.
“Nasdem-PKS-Demokrat, ini bisa usung Anies dan AHY. Bagus-bagus saja,” kata Ujang Komarudin.
Namun demikian, Ujang menyebut prediksi atas situasi terkini dari dinamika politik yang terjadi ini bersifat sementara. Ke depan sangat memungkinkan peta koalisi Pemilu 2024 ini berubah.
“Saat ini kaolisinya masih sumir. Masih belum kelihatan. Karena elektabilitas capres dan cawapres nya pun masih nanggung, masih diangka 30 persenan. Semuanya masih wait and see,” demikian Ujang Komarudin. (Rmol)