PAREPARE, RAKSUL — Pemerintah Kota Parepare berhasil menorehkan capaian positif dalam realisasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Trennya selalu naik sejak 2018 lalu.
Wali Kota Parepare, Taufan Pawe berharap pertumbuhan tersebut bisa berlanjut tahun ini. Apalagi, target yang dicanangkan juga lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya.
”Saya berharap seluruh yang terlibat dalam pemungutan PBB proaktif dan inovatif, supaya PBB 2022 bisa naik. Terapkan prinsip akuntanbilitas dan transparansi, khususnya dalam penyampaian PBB kepada wajib pajak,” tegas Taufan Pawe.
Kepala Badan Keuangan (BKD) Kota Parepare, Jamaluddin Achmad mengatakan, penerimaan PBB tahun 2018 over di angka 104,71 persen, tahun 2019 104,92 persen, tahun 2020 95,4 persen, dan 2021 sebesar 95,72 persen.
”Memang trennya bagus, makanya kami terus berupaya melalui inovasi dan pelayanan yang bagus, supaya tahun ini juga lebih bagus,” kata Jamal kepada FAJAR.
Pemkot juga telah menyerahkan Daftar Himpunan Ketetapan dan Pembayaran (DHKP) dan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) 2022. Jumlah yang tercetak sebanyak 48.370 lembar, dengan ketetapan sebesar Rp5.689.372.197.
“Tahun 2021 ada 47.446 lembar, dengan ketetapan Rp5.644.504.268. Artinya bertambah 924 lembar dengan nilai ketetapan Rp44.867.929,” beber Jamal.
Sedangkan terkait rencana perubahan tarif PBB sebesar 5 persen, hal itu diharapkan bisa memberi dampak bagus terhadap penerimaan PBB dan BPHTB (*).