Koalisi Indonesia Bersatu Sulit Terwujud di Sulsel

  • Bagikan
Tiga Ketua Umum Parpol Sepakat Koalisi Jelang Pemilu 2024

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) sulit terwujud di Provinsi Sulsel untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Pasalnya, Golkar, PAN dan PPP sangat ngotot untuk mendorong kader internal mereka sebagai kandidat kepala daerah (Pilkada).

Seperti di Gowa, PPP dan PAN berpeluang saling berhadapan. Di mana, PPP menjagokan Amir Uskara, sementara PAN mendorong Siti Husniah Talenrang.

Keduanya sama-sama mengincar posisi 01. Di Takalar, Golkar dan PPP juga sulit berkoalisi. Karena partai berlambang Kabba tersebut sudah mantap akan mendorong Ketua DPC-nya, Burhanuddin Baharuddin sebagai 01 di Pilkada Takalar 2024.

Sementara, DPD II Golkar Takalar juga ingin mengusung ketuanya, Zulkarnain Arief. Belum lagi Bur. Ia merupakan mantan kader Golkar yang tak diakomodir di kepengurusan Ketua DPD I Golkar Sulsel, Taufan Pawe.

Makanya, mantan Bupati Takalar itu tak berpikir panjang dan memilih PPP. Untuk Maros, PAN dan Golkar akan berpotensi berhadapan jika pasangan Chaidir Syam dan Suhartina Bohari pecah kongsi.

Itu jika ketua DPD II Golkar Maros tak mau lagi menjadi wakil bupati (Wabup) Maros di 2024 mendatang. Apalagi, ia sudah didorong partainya untuk menjadi bupati nanti. Paling menarik di Enrekang.

Baik Golkar, PAN dan PPP sama-sama ingin mendudukkan kadernya sebagai bupati pada 2024 mendatang. PAN sudah menyiapkan Mitra Fakhruddin, dan PPP menjagokan Saharuddin.

Sementara Golkar masih menyiapkan nama, dan tentu tak mau melepas kursi bupati yang sementara dipegangnya. Saat ini Ketua Golkar Enrekang, Muslimin Bando yang menjadi kepala daerah dua periode di sana.

Ketua DPW PPP Sulsel, Imam Fauzan menuturkan, pihaknya belum ingin bersikap terkait tindak lanjut KIB sampai ke DPC kabupaten/kota. Apalagi, menyinggung perihal Pilkada 2024.

  • Bagikan