MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Setelah melakukan program Gerakan Menuju 100 Smart City, Kemkominfo saat ini memiliki tugas untuk membangun Smart City di IKN dan Pemerintah memutuskan untuk memindahkan IKN keluar pulau jawa dan dicantumkan dalam RPJMN 2020-2024.
Pembangunan Ibu Kota Negara akan memberikan dampak positif di semua sektor kehidupan masyarakat baik dalam jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Terdapat tiga indikator utama yang menjadi pembangunan ekosistem digital
Pertama, peringkat sangat tinggi dalam indeks pengembangan pemerintahan digital atau e-government development indeks dari United Nation.
Kedua, tingkat konektivitas digital dan TIK yang mencapai 100 persen untuk semua penduduk dan bisnis, dan ketiga tingkat kepuasan berbisnis atau business satisfaction bidang layanan digital yang mencapai 75 persen atau lebih.
Jika tiga target tersebut tercapai, maka Smart City IKN akan menjadi kota cerdas yang nyaman, efisien dan modern yang dapat menjadi kota dunia untuk semua.
Saat ini pemerintah sedang membangun infrastruktur TIK di kawasan IKN, yang berorientasi kepada jaringan 5G dan beyond. sementara, 4G adalah backbone telekomunikasi nasional kita, namun untuk IKN berorientasi pada jaringan 5G dan beyond.
Adapun pembangunan kota pintar pada kawasan wisata prioritas sesuai enam pilar sebagai berikut Smart environtment, Menyiapkan kawasan wisata prioritas menjadi kawasan yang bersih, bebas sampah, dan tertib, tanpa meninggalkan unsur tradisionalnya.
Smart economy, Memastikan implementasi TIK dalam proses transaksi (cashless) berlangsung di kawasan wisata prioritas dan pemerintah daerah sekitarnya.
Smart branding: Membantu pemerintah daerah pada kawasan wisata prioritas dalam meningkatkan kunjungan wisata.
Smart government, Memastikan pemerintah daerah pada kawasan wisata prioritas menerapkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) secara berkualitas dalam upaya pelayanan publik yang baik.
Smart society, Memastikan masyarakat tujuan wisata prioritas dan kawasan sekitarnya memiliki kapasitas unggul dan mampu menjadi tuan rumah yang baik.
Smart living, Mendorong situasi kawasan wisata prioritas yang kondusif dan nyaman bagi masyarakat dan wisatawan, melalui penyediaan transportasi, logistik yang tentram, aman, dan ramah.
Dalam membangun Smart City tentu ada tantangan dan peluang yang dihadapi. Smart city bukan hanya mengenai teknologi tetapi upaya-upaya inovatif dalam merubah ekosistem kota.
Teknologi berperan sebagai enabler yang membuat segala sesuatunya lebih mudah digunakan dan dimanfaatkan. (*)