Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Bupati Bantaeng Tanam 1.300 Bibit Kelapa di Gantarangkeke

  • Bagikan
Bupati Bantaeng, Ilham Syah Azikin melakukan penanaman bibit pohon kelapa dan mangrove di kelurahan Gantarangkeke, Kecamatan Gantarangkeke, Kabupaten Bantaeng.

BANTAENG, RAKYATSULSEL -Sebanyak 1.300 bibit pohon kelapa berkualitas ditanam di kelurahan Gantarangkeke, Kecamatan Gantarangkeke, Kabupaten Baantaeng, Minggu (5/6). Kegiatan ini adalah rangkaian kegiatan peringatan hari lingkungan hidup sedunia.

Aksi tanam bibit kepala ini diinisiasi oleh Polres Bantaeng. Bibit ini ditanam dan dikembangkan di lahan seluas lima hektare yang merupakan lahan hibah dari Kementerian Pertahanan untuk Polres Bantaeng.

"Lahan seluas lima hektare ini kita kembangkan dengan ditanami bibit kelapa agar bisa meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar," kata Kapolres Bantaeng, AKBP Andi Kumara.

Dia mengatakan, bibit kelapa ini adalah bibit unggul yang dikembangkan dengan teknologi pertanian Dia menyebut, setelah berkembang nanti, pohon kelapa ini akan menjadi salah satu produk unggulan di daerah ini.

"Ada beberapa produk kelapa yang kita pamerkan. Sekarang sudah menjadi produk yang bisa menghasilkan. Nanti ada Akom (Akademi Komunitas,red) yang akan membantu untuk mengelola produk dari kelapa ini," kata dia.

Bupati Bantaeng, Ilham Syah Azikin mengatakan, kegiatan penanaman pohon ini memiliki makna yang besar untuk masyarakat Bantaeng. Dia menyebut, aksi ini adalah bagian dari upaya untuk melihat masa depan Bantaeng yang lebih baik dari hari ini.

"Kita melakukan kegiatan ini, karena kita semua ingin melihat Bantaeng yang lebih baik dari hari ini," jelas dia.

Deklarasi Damai

Aksi penanaman 1.300 bibit kelapa ini juga dirangkaikan dengan deklarasi damai. Dua kelompok pemuda yang berasal dari Be'lang dan Cabodo dikumpulkan untuk bersama-sama mendeklarasikan Bantaeng damai. Sekedar diketahui, dua kelompok ini baru saja berseteru, beberapa waktu lalu. Seorang di antaranya dilaporkan tewas terkena busur.

Kapolres Bantaeng, AKBP Andi Kumara mengatakan, deklarasi damai ini adalah bagian dari upaya pencegahan tindak kriminalitas jalanan demi menjaga kedamaian di Bantaeng. Dia menyebut, kegiatan ini sengaja dirangkaikan dengan aksi menanam pohon sebagai simbol untuk mengubur semua dendam dan pertikaian sesama kelompok.

"Bibit permusuhan dan pertikaian kita kubur bersama-sama di tempat ini. Setelah itu, akan tumbuh kebaikan-kebaikan yang beberapa tahun kemudian akan menjadi amal jariyah buat kita semua," jelas dia.

Bupati Bantaeng, Ilham Azikin mengatakan, deklarasi damai ini juga mejadi bagian dari wujud komitmen kita bersama untuk membuat Bantaeng yang lebih baik dari hari ini.

"Tentu kita semua ingin melihat daerah yang kita cintai ini lebih baik lagi dari hari ini. Jaga suasana damai ini," kata Ilham Azikin.

Dia juga berpesan kepada semua anak-anak muda di Bantaeng untuk tetap melakukan aktivitas yang produktif serta tidak melakukan tindak kriminal. Dia berharap, anak-anak muda Bantaeng bisa ikut serta dalam menjaga kedamaian di daerah ini.

"Sudah dua tahun kita dilanda Pandemi Covid-19. Kita tidak bisa berbuat banyak hal. Saya minta agar dijaga ini kedamaian di daerah kita, agar semua bisa beraktifitas secara produktif," jelas dia.

Dia juga mengingatkan kepada semua anak muda di Bantaeng bahwa mereka semua bersaudara. Tidak boleh ada pertikaian lagi di daerah ini. Dia berharap, anak-anak muda di Bantaeng terus menebarkan kebaikan dan tidak melakukan tindak kriminalitas.

"Kalau tercipta suasana yang tidak aman, yang rugi pasti adalah kita sendiri. Ayo beraktifitas yang bisa membuat orang banyak tersenyum, bukan membuat orang menjadi menangis," kata dia. (Jet)

  • Bagikan