Tanpa Penyertaan Modal dan Defisit Rp2,2 M, Yasir Mahmud Buktikan PT SCI (Perseroda Sulsel) Kini Beromzet Puluhan Milliar

  • Bagikan
Direktur Utama PT SCI (Perseroda) Sulsel, Yasir Machmud.

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - PT Sulsel Citra Indonesia (SCI) yang merupakan perusahaan daerah milik Pemerintah Sulawes Selatan (Perseroda Sulsel) sejak yang di bawah kendali Yasir Machmud sebagai Direktur Utama kini makin cemerlang dan menunjukkan perkembangan yang bisa dibilang luar biasa.

Pasalnya, awal diserahkan ke Yasir Mahmud kondisi keuangan PT SCI mengalami defisit Rp2,2 Milyar. Minus tersebut berdasarkan hasil audit dan pemeriksaan Inspektorat 2021.

Tanggal 02 Juli 2021, Yasir Machmud pun diangkat sebagai Direktur Utama melalui RUPS PT. SCI bersama 3 direksi lainnya yakni; Muhammad Taufiq selaku Direktur Umum dan Keuangan, Rendra Darwis selaku Direktur Operasional,  dan Budi Susetyo selaku Direktur Pengembangan Program.

Bulan Juni 2022 ini memasuki bulan ke 11 (sebelas), Yasir Machmud memulai kepemimpinannya di PT. SCI. Hal ini tentu bukanlah hal yang sangat mudah, mengingat begitu banyak masalah dan PR yang di tinggalkan oleh direksi sebelumnya. Penyertaan aset yang tidak di maksimalkan pemanfaatannya, temuan LHP Bawasda, Inspektorat, bahkan BPK tidak ditindak lanjuti, hingga beban pegawai dan operasional yang melebihi kemampuan produksi perusahaan.

Kondisi tersebut adalah fakta yang dihadapi oleh direksi pada periode kali ini. Dengan modal kepemimpinan di perusahaan pribadinya selama berpuluh tahun, dan pengalaman di berbagai organisasi serta didampingi oleh personil direksi yang mumpuni, menjadikan Yasir Machmud tertantang untuk melakukan pembenahan kultur kerja, restrukturisasi unit perusahaan, membangun lingkungan kerja yang kondusif, fokus pada tujuan perusahaan, mengembangkan program dan memulai bisnis baru.

Di awal memimpin PT SCI, Yasir Machmud bersama jajaran direksi langsung melakukan kunjungan ke sejumlah lahan dan aset yang dimiliki PT SCI (PERSERODA) baik yang terletak di kota Makassar dan beberapa di daerah untuk melihat kondisi dan skema pemanfaatan yang dilakukan oleh direksi sebelumnya.

Kejanggalan atas penguasaan pihak kedua dan pihak ketiga atas lahan tersebut pun menjadi hipotesis Direksi PT SCI untuk tidak melakukan pembiaran sebagaimana yang dilakukan direksi sebelumnya.

Yasir Machmud sangat menyayangkan beberapa aset pemerintah yang dikelola PERUSDA tidak mendapat perhatian serius dan meninggalkan masalah berpuluh tahun lamanya. Dia mengungkapkan bahwa sudah saatnya untuk melakukan penertiban dan penegakan hukum.

Menurut Yasir Machmud, temuan LHP adalah profesional adjustment yang wajib untuk di tindak lanjuti. Pantas saja PERSERODA Sulsel tidak berkembang, selain tidak memiliki modal perusahaan, aset pun dibiarkan tidak terurus dengan baik dan dikuasai oleh pihak lain, imbuhnya.

Melalui rapat koordinasi yang intensif dengan Pemprov Sulsel dan instansi berwenang lainnya seperti BPN, Yasir Machmud mengambil langkah untuk segera menguasai kembali aset pemerintah dengan menindaklanjuti temuan LHP tersebut.

"Meskipun kami mendapat teror dan tekanan tapi tetap kami melangkah untuk menyelamatkan aset daerah," ungkap Yasir Mahmud.

Saat ini PT SCI (PERSERODA SULSEL) telah menyelamatkan aset/lahan  pemprov Sulsel ratusan miliar rupiah, diantaranya;

1. Lahan Gedung Juang 45 senilai Rp55 Miliar.
2. Penyelamatan 10 ruko di Latanete Plaza senilai Rp50 Miliar.
3. Menyusul 75 unit ruko senilai Rp375 Miliar sementara dipersiapkan.
4. Menyusul 9 Unit Rumah Dinas di Paotere sementara dipersiapkan.
5. Menyusul lahan di lepping ex pabrik genteng sementara dipersiapkan.

"Hingga tahun 2022 ini, sudah banyak kegiatan dan program yang telah dilaksanakan, dan kami evaluasi untuk perbaikan ke arah yang lebih baik. Tahun 2022 ini kami sudah menggelar Event kerja sama dengan R2 Indonesia di Lego-Lego saat bulan Ramadhan, menjalin kontrak kerja sama dengan brand nasional seperti Aqua, Gojek, dan Ichitan serta lainnya, yang ke semuanya itu berpotensi mendatangkan pendapatan bagi PT SCI sebagai upaya kami untuk mendatangkan pendapatan bagi daerah," terangnya.

Yasir Machmud lanjut menjelaskan, bahwa saat ini PT SCI telah berkembang dengan total ada delapan bisnis yang sudah berjalan dan beberapa diantaranya dalam proses pengembangan yakni;

  1. Lego-Lego dengan omzet Rp18 Miliar setahun
  2. Pengelolaan parkir di beberapa titik
  3. Pengelolaan Limbah B3
  4. Pengelolaan Hotel GSPH
  5. Kerja sama aset dengan PT Pelindo
  6. Mall Latanete plaza
  7. Kerja sama dengan PT KAI
  8. Distribusi semen

Selain bisnis yang tengah berjalan tersebut, rencana ke depannya PT SCI (PERSERODA Sulsel) akan fokus pada mega proyek yang selama ini telah di rintis dan menunggu pekerjaan tersebut mulai berjalan, diantaranya; pengelolaan pabrik jagung di pucak Maros, kelanjutan proyek twin tower, proyek tambang ex vale, operator dan kargo Kereta Api tujuan Makassar-Pare, hibah kayu PT Vale, distributor pupuk, dan konstruksi, serta proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Mamminasata.

Pada prinsipnya, semua prosedur administrasi dan persyaratan yang menjadi tugas dan tanggung jawab PT. SCI sudah diselesaikan sesuai dengan aturan. Saat ini kami menunggu proses lebih lanjut, baik itu dari pemprov ataupun kementerian terkait dengan mega proyek tersebut.

Meskipun PT SCI tidak pernah mendapatkan penyertaan modal sepeser pun dalam kurun waktu 12 tahun ini namun banyak investor yang tertarik dan bersedia untuk join dengan PT SCI sehingga semua proyek tersebut siap berjalan apabila semua perizinan sudah dikeluarkan untuk PT SCI.

Saat ini Direksi dan karyawan PT SCI semua proaktif memanfaatkan situasi dan kondisi untuk meraup keuntungan dari semua potensi yang dimiliki dan kami bisa menghasilkan omzet miliaran rupiah di tahun berjalan.

"Sekali lagi, meskipun tanpa penyertaan modal kami mampu berkontribusi terhadap PAD SULSEL, seperti yang kita ketahui bahwa sejak tahun 2010 tidak pernah sekalipun mendapat penyertaan modal berupa dana segar, namun target PAD untuk SCI tercapai 2020 telah menyetor Rp1 Miliar dan tahun 2021 naik menjadi Rp1,5 Miliar dan target ditahun 2022 kami naikkan hingga 300%," tutup Yasir. (rls)

  • Bagikan