"Kami yakin dengan kehadiran kami bertiga (Golkar, PAN, dan PPP) di Sulsel, jaga kekompakan kita, semangat memberi manfaat bagi masyarakat demi kemenangan pilkada nanatinya," terangnya.
Kahfi menambahkan, ada beberapa hal sudah disepakati dalam koalisi ini. Pertama, koalisi ini ditekankan oleh ketua Umum PAN Zulhas sebagai koalisi gagasan.
Artinya, PAN selalu terbuka dengan partai mana saja, selama mengusung gagasan perbaikan kesejahteraan rakyat, dan penegakan nilai-nilai Pancasila.
Kedua, membangun komunikasi antar kekuatan politik merupakan bagian dari upaya meminimalkan fragmentasi, sebagaimana yang terjadi dalam Pilpres 2019 lalu.
"Semangat kita mengusung moderasi keindonesiaan, termasuk meminimalkan fragmentasi kekuatan nasionalis dan keagamaan," terangnya.
Sedangkan, Ketua DPW PPP Sulsel, Imam Fauzan Amir Uskara mengaskan, bahwa keputusan DPP PPP harga mati untuk dikawal di daerah. Apalagi koalisi ini berlanjut untuk kepentingam partai kedepan, baik pilkada di daerah atau politik nasional.
"Tentu suatu keharusan bagi kader untuk mengawal ini koalisi PPP, Golkar dan PAN. Bagi kami untuk kepentingan partai dan rakyat," jelasnya.
Anggota DPRD Sulsel itu menjelaskan, setidaknya sesuai keterangan DPP ada beberapa hal utama soal koalisi KIB, bagaimana memenangkan pemilihan nasional dan daerah, dan bagaimana membangun formasi pemerintahan jika berhasil meraih kemenangan.