Pemerintah India Sibuk Redam Umat Islam Dunia Akibat Petinggi Partai BPJ Diduga Hina Nabi Muhammad

  • Bagikan
IST

Sebagai konsekuensinya, seorang juru bicara BPJ dan pejabat partai harus kehilangan posisinya, usai aksi yang dianggap menyakiti perasaan kaum minoritas di negara itu.

Perlu diketahui, umat muslim di India tercatat mencapai 13 persen dari 1,35 miliar total penduduk di negara itu.

Ujung dari insiden ini, beberapa aksi protes disebut bakal digelar umat Muslim setempat di Kota Mumbai.

Pemerintah PM Narendra Modi sendiri disarankan untuk tidak menyentuh isu sensitif yang seperti ini, karena hanya akan berujung pada efeknya terhadap perekonomian negara.

"Menyakiti sentimen keagamaan bisa berdampak langsung pada hubungan ekonomi," kata pejabat Kedutaan Besar Qatar di New Delhi.

Salah satu efek yang dimaksud di sini, adalah seperti aksi aksi boikot para pemilik toko swalayan asal Qatar terhadap komoditas India.

Perlu diketahui pula perdagangan India dengan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), yang mencakup Kuwait, Qatar, Arab Saudi, Bahrain, Oman, dan UAE, mencapai sekitar 90 miliar dolar AS (Rp1,3 kuadriliun) pada 2020-21.

Ditambah lagi, jutaan warga India tinggal dan bekerja di negara-negara GCC. (FIN)

  • Bagikan

Exit mobile version