Bagi pemilih, mereka bisa kekurangan akses menilai dan mendekatkan diri caleg yang akan mewakili aspirasi politiknya.
"Meskipun penggunaan platform dan media kampanye yang tepat dan beragam, bisa saja mengatasi keterbatasan waktu yang tersedia itu," tutupnya.
Manajer strategi dan operasional Jaringan Suara Indonesia (JSI), Nursandy Syam mengatakan waktu kampanye 75 hari masih ideal bagi peserta pemilu untuk melakukan upaya promosi dan konsolidasi.
"Bahkan upaya membangun citra dan pengenalan biasanya sudah dilakukan jauh hari sebelum masuk masa kampanye," katanya.
Untuk saat ini saja kata dia, sudah mulai terlihat sebaran atribut-atribut baik itu dari politisi maupun parpol.
"Para peserta pemilu, perlu menyikapi durasi kampanye dengan strategi yang efisien dan efektif untuk membangun kekuatan elektoralnya," tutupnya.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sulsel Sulsel, Affandy Agusman Aris mengatakan masa kampanye 75 hari tersebut dianggap sudah pas.
