MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Kawasan Geopark Maros Pangkep didorong agar tercatat sebagai warisan dunia Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO.
Rencananya, dalam waktu dekat ini 2 tim asesor dari UNESCO yakni Dr Martina Paskova, warga negara Ceko dan Jakob Wallge Hansen, warga negara Denmark akan melakukan asesmen di dua kawasan tersebut selama tiga hari.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sulawesi Selatan, Muh. Jufri mengatakan, tim asesor akan melakukan asesmen selama 3 hari, terhitung mulai 15-17 Juni 2022.
Jufri mengungkapkan Komite Nasional Geopark Indonesia sendiri sudah melakukan pra-asesmen. Dari hasil assesment tersebut terdapat sejumlah catatan yang perlu ditindaklanjuti oleh Badan Pengelola Geopark Maros Pangkep sebelum menyambut asesor UNESCO.
Setidaknya, ada 17 halaman yang dipaparkan oleh Komite Nasional Geopark Indonesia, salah satu terkait aspek kebersihan dan keamanan.
"Hasil pra asesmen itu kami tindaklanjuti untuk dijadikan prioritas. Jadi antisipasi detail sudah dilakukan oleh Badan Pengelola Geopark Maros Pangkep bersama dengan Disbudpar Sulsel, juga pemerintah kabupaten setempat," ujarnya.
Semntara itu, Sekretaris Disbudpar Sulsel, Devo Khaddafi mengatakan ada 6 indikator utama yang menjadi aspek penilaian dari tim asesor UNESCO, yakni aspek Geosite, Biosite, Culturesite, aspek konservasi, penelitian pendidikan, serta aspek kemitraan dan pemberdayaan masyarakat.
"Ini akan menjadi kebanggaan buat kita apabila kawasan Geopark Maros Pangkep bisa tercacat sebagai warisan dunia. Tentunya ini juga akan menjadi nilai tambah bagi industri pariwisata Sulsel," ujarnya.
General Manager Badan Pengelola Geopark Maros Pangkep, Dedy Irfan menjelaskan, inisiasi Geopark Maros Pangkep untuk masuk dalam UNESCO Global Geopark telah dimulai sejak tahun 2015.
Pada tahun November 2017, Geopark Maros Pangkep ditetapkan sebagai Geopark Nasional oleh pemerintah pusat. Lalu pada tahun 2019, pemerintah pusat mengusulkan Geopark Maros Pangkep untuk menjadi kandidat geopark dunia.
"Ini jadi sebuah kehormatan karena saat ini ada 14 geopark nasional, dan 6 di antaranya sudah berstatus global, dan Geopark Maros Pangkep menempati urutan pertama yang diusulkan menjadi kandidat global geopark UNESCO," terangbya.
Dedy menyebut, secara keseluruhan, total luasan kawasan Geopark Maros Pangkep mencapai 5.077,61 kilometer persegi atau 525.160,73 hektar. Kawasan ini tersebar di daratan Maros Pangkep sampai kepulauan Spermonde. Luas kawasan karstnya mencapai 43 ribu hektare.
"Salah satu keunggulan geopark ini adalah karena ada dua sisi, bukan hanya pegunungan, tapi juga kawasan lautnya," ungkap Dedi.
Geopark sendiri adalah singkatan dari geological park atau taman bumi yang mencakup kekayaan geologi (geodiversity), biologi (biodiversity), hingga kebudayaan (culturaldiversity) yang ada di dalamnya, dan menurut Dedi, itu semua sudah dimiliki oleh Geopark Maros Pangkep.