TGB juga menyoroti fenomena di berbagai platform media sosial, terlebih dalam grup-grup WhatsApp.
“Mari kita menjaga diri kita, hati kita, lisan dan tulisan kita. Apalagi masa sekarang, di grup2 WA ini, penuh dengan saling mengumpat, video-video hoaks disebarkan, dipotong, di-viralkan, padahal isinya bohong,” imbuhnya.
“Ucapan dipotong, sehingga orang salah paham, lalu kita ikut komen, wahh.. benar orang ini nda ada baik-baiknya, padahal kita hanya melihat video yang tidak lengkap, hati-hati,” TGB kembali mengingatkan.
Ketua Umum Nahdlatul Watan Diniyyah Islamiyah (NWDI) ini meminta jemaah untuk selalu menggunakan media sosial dengan baik dan bijaksana.
“Tidak ada kata yang keluar dari lidah kita, kecuali ada pencatatnya. Tidak ada ketikan tangan kita di handphone, di smarthphone, kecuali setiap ketikan itu ada tanggung jawabnya,” terangnya.
Untuk itu, kata dia, jangan pernah mencampuri urusan orang lain, jangan pernah mencerca dan menghina orang lain.
“Rasulullah menyampaikan, tanda islam seseorang itu baik adalah meninggalkan yang bukan urusannya. Mari kita rapikan hidup kita masing-masing. Beragama itu tak hanya sekadar melaksanakan tuntutan agama begitu saja, tetapi juga melaksanakan tuntunan agama sesuai dengan urutan dan prioritasnya,” tandasnya.
Sebelumnya, Sekda Luwu Utara, Armiadi, dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan TGB ke Kecamatan Sukamaju dalam rangka Safari Dakwah.