PAREPARE, RAKSUL--Sebanyak 179 pekerja migran indonesia (PMI) deportan tiba di Pelabuhan Nusantara, Kota Parepare, Sulawesi Selatan.
Mereka diangkut menggunakan KM Queen Soya dari Nunukan, Kalimantan Utara dan ditempatkan di dek atas kapal semi roro berkapasitas 1.800 penumpang tersebut.
Pantauan di dermaga Pelabuhan Nusantara , Senin (12/6/2022) PMI deportan yang tiba langsung dipisahkan dari penumpang umum dan ditempatkan di terminal penumpang Ajatappareng.
Koordinator Pos Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Parepare, M Arif menjelaskan 179 PMI deportan yang dipulangkan rata-rata karena masuk ke Malaysia dengan cara ilegal.
"Diadakan pemulangan 179 PMI yang dideportasi dari Tawau, Malaysia, sebagian besar karena tidak punya paspor, sebagian karena kriminal dan narkoba," bebernya.
Arif mengatakan para PMI deportan tersebut langsung diantar ke daerah asal masing-masing di Sulsel.
"Sementara untuk yang di luar Sulsel seperti dari Sulbar, Sulteng, Sultra, Maluku dan NTB kita inapkan dulu di kantor kami, " jelasnya.
Malina, salah satu PMI Deportan asal Kabupaten Pinrang mengaku terjaring rasia oleh petugas kepolisian Malaysia saat jalan-jalan berkeliling Kota Sandakan.
"Saat keliling ada petugas periksa Card (Paspor), saya langsung ditangkap , " katanya.
Malina mengaku ke Malaysia melaui jalur tikus bersama beberapa orang keluarganya.
"Saya memang tidak ada paspor, masuk lewat samping (jalur tikus) , "tandasnya. (*)